Jumat 24 Nov 2017 00:33 WIB

Tertantang Menuju Bukit 1.000 Bintang

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemandangan Bukit 1000 Bintang.
Foto: dok. Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.
Pemandangan Bukit 1000 Bintang.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN --Bukit 1.000 Bintang, mungkin masih belum banyak terdengar namanya. Padahal, lokasi wisata yang berada di Desa Batuluhur, Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat itu punya pemandangan yang eksotis.

Bukit 1.000 Bintang menawarkan panorama alam yang tak akan membuat kita bosan memandangnya. Kita bisa menikmati suguhan pemandangan dengan leluasa, karena letaknya yang berada di padang rumput.

Dari tempat yang berada di ketinggian 1000 mdpl itu, kita bisa menyaksikan gagahnya gunung Ciremai, dan bukit-bukit yang berbaris di depanya. Belum lagi, pemandangan kota Cirebon dan lautnya pun bisa kita nikmati.

Malam harinya, mata kita tak akan berhenti takjub dengan keindahan alam. Jika cuaca cerah, bintang-bintang akan terlihat sangat indah. Belum lagi cahaya lampu dari kota cirebon. Dipastikan mata kita enggan untuk berkedip.

Oleh karena pemandangan bintang-bintang yang tampak ribuan itu lah tempat ini dinamakan bukit seribu bintang, selain karena memang berada di ketinggian 1.000 mdpl. Tidak berhenti sampai di situ, kita pun bisa menuju lokasi tempat tumbuhnya bunga abadi Edelweis.

Bunga tersebut hanya dapat ditemui pada ketinggian 2000 mdpl. Namun, untuk melihatnya, kita harus berjalan kaki selama 30 menit untuk mencapai ketinggian tempat bunga bernama latin Anaphalis Javanica itu berada. ''Setiap akhir pekan tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan,'' kata Ketua Kelompok Wisata Pujangga Manik, Dodo Widodo, beberapa waktu lalu.

Bahkan, pengelola wisata itu memberikan bagi wisatawan yang ingin camping menggunakan tenda, atau penginapan yang memang sudah disediakan. Ada beberapa penginapan yang dibangun oleh pengelola wisata.

Bahkan, tersedia pula warung bagi mereka yang tidak ingin susah-susah masak sendiri untuk sekadar makan atau pun minum-minuman hangat. Fasilitasnya pun semakin lengkap dengan adanya toilet umum.

Dodo menyatakan, objek wisata itu dulunya merupakan bekas lahan Perhutani yang sudah tidak terpakai lagi. Karena tak terurus dan lahannya yang mayoritas rumput, setiap tahun terjadi kebakaran.

Oleh karena itulah, Dodo bersama komunitas warga setempat berupaya memberdayakan potensi alam yang luar biasa itu agar bisa bermanfaat. Hingga akhirnya, mereka mencoba menembus jalan yang terjal dan melewati hutan demi menggali potensi Bukit 1000 Bintang.

Harga tiket masuk tempat wisata ini terbilang mahal. Rp 50 ribu untuk anak TK-SMP, dan Rp 75 ribu untuk SMA dan Mahasiswa. Sedangkan untuk umum dikenakan biaya Rp 100 ribu. Mahalnya tiket itu karena untuk menuju lokasi hanya bisa menggunakan kendaraan offroad atau 4WD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement