REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah postingan di media sosial milik Rabbani, sebuah perusahan busana muslim menjadi viral sejak kemarin (22/11) sore. Dalam postingan tersebut disebutkan akan memberikan jilbab gratis bagi Rina Nose.
Ridwanul Karim, selaku Manajer Promosi Rabbani menyatakan program kerudung untuk Rina Nose adalah bagian dari bentuk kampanye empati mereka terhadap artis tanah air tersebut. Pihaknya mengaku ingin mendinginkan suasana yang sempat memanas akibat argumen yang dikeluarkan Rina Nose dengan salah satu Ustaz Indonesia.
"Itukan cenderung antara dua pihak yang dibenturkan, awalnya kita pengen untuk mendinginkan suasana. Karena kalau bagi-bagi kerudung gratis sudah ada, sudah sering," ujar Ridwanul Karim saat dihubungi pihak Republika, Kamis (23/11).
Iwang, nama panggilan dari manajer promosi tersebut, menyatakan program bagi-bagi kerudung merupakan program tahunan yang sudah dimulai sejak 2010 lalu. Dan ditambah dengan program diskon lainnya. Kedua program tersebut bertujuan untuk membantu konsumen mereka yang daya belinya dianggap kurang.
Banyak yang menilai ini memanfaatkan isu Rina Nose. Namun, katanya, semua kembali pada tujuan awal. Ia tak menampik isu tersebut diangkat oleh tim kreatifnya dengan tujuan saling mengingatkan sesama umat Muslim. Selain itu jika bersedia, Rina Nose dapat menjelaskan masalah utama yang menyebabkan dirinya sampai melepas jilbab.
"Diharapkan dengan ini masalah ini bisa jelas. Kita tidak ada keinginan untuk memanfaatkan penderitaan Rina atau yang lain. Bahkan kalau beliau bersedia, sama-sama akan kita undang dua pihak (Rina Nose dan Ustaz Abdul Somad) untuk disatukan. Sesama muslim jangan istilahnya sesama saudara bertengkar," ucap Iwang.
Iwang sendiri menyatakan tidak menyangka unggahan tersebut menjadi viral di media sosial instagram hingga mendapat like sebanyak 30ribu. Sementara postingan tersebut baru diunggah kemarin (22/11) sore.
"Insya Allah dari tim ada niatan baik. Sebelum di pasang juga memang kita pengen kearah untuk bertemu, kita undang, sudah kita siapkan. Ya untuk menjelaskan. Yang namanya berita katanya kan pasti banyak melencengnya," ucap Iwang.
Menurut Iwang, dengan bertemu secara langsung akan lebih jelas duduk permasalahannya dan menghindari simpang siur berita. Sebagai sesama Muslim sudah seharusnya membantu dan mengingatkan. "Kita ingin diklarifikasi. Jadi ingin tahu dimana permasalahannya. Kita komunikasikan dengan Direksi dan Lawyer untuk tahap selanjutnya bagaimana. Kita ga ada niat jelek untuk ini," ujar Iwang diakhir sambungan telepon.