Senin 20 Nov 2017 15:24 WIB

Saat 2.000 Mobil VW Kongkow di Yogyakarta

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Jogjakarta Volkswagen Festival (JVWF) 2017 dihelat di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Jogjakarta Volkswagen Festival (JVWF) 2017 dihelat di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jogjakarta Volkswagen Festival (JVSF) kembali digelar pada 17-19 November 2017 di Jogjakarta Expo Center. Perhelatan dua tahunan yang bertaraf internasional digagas Volkswagen Club Yogyakarta (JVY) ini konsisten memberikan apresiasi sekaligus penghargaan kepada pecinta Volkswagen seluruh dunia.

Ribuan mobil VW yang terparkir di hampir setiap sudut halaman luar JEC sudah menjadi magnet tersendiri bagi setiap pasang mata yang melintas. Mulai dari VW kodok sampai combi sukses membuat leher tiap pengendara menengok untuk melihat.

Seperti membuka tutup saji saat berbuka puasa, rasa penasaran untuk melihat mobil-mobil antik tersebut seketika hilang saat memasuki JEC. Warna-warni VW seakan tidak habis dari pandangan ketika melintasi jalan mencari ruang parkir.

Hentakan musik langsung terdengar mengiringi setiap pengunjung yang memasuki JEC. Ternyata, suara itu berasal dari panggung sebelah gedung yang menampilkan musisi-musisi Yogyakarta.

Shaggy Dog dan Jogja Hip Hop Foundation didaulat jadi penghibur utama JVWF 2017. Mulai dari musisi dangdut, hiphop, reggae, ska, metal, rock sampai blues semua bergantian tampil dalam perhelatan tiga hari tersebut.

Suara Minoritas hadir di hari pertama. Disusul Fade, Klif, Last Elise, Murder 27, Najwa dan Alfian, Semendelic, East Jam, Pemborde Tjinta, Roket, A'an JJ and The Old Fellas sampai Gendhit and Friends yang tampil di hari kedua.

Spesial, ada The Beatflast dan Jogja Beatles yang tampil pada perhelatan hari kedua. Hari ketiga, giliran Feel Good, Sanggar Tari Anak Tembi dan Yuliono Singsoot yang hadir menghibur pengunjung.

Selain itu, sekitaran panggung terdapat setidaknya 12 food truck yang bertugas membasahi dahaga pengunjung. Mulai Pesgobar, Food Runner, Hungry Volks, Cekopi, Kombi Latta-Latte, dan Mie Ayam Kamehame ada di sana.

Ada pula Rolling Food, Wareg.ID, Teh Enak, Gudeg Mbak Ita, Streat Fungky sampai Gayos Bies Coffee. Uniknya, semua foodtruck yang kali ini hadir memakai VS Combi untuk menampilkan makanan dan minuman.

Memasuki ruang utama JEC, tajuk From Jogja to the World sudah terpampang di depan pintu masuk. Pengunjung di luar komunitas VW bisa memasuki ruang pameran utama dengan membeli tiket seharga Rp 30 ribu.

Sesaat setelah melewati pintu masuk, kekaguman terpampang jelas di wajah setiap pengunjung yang datang. Ragam mobil-mobil Volkswagen tampak begitu menggoda untuk didatangi satu per satu.

Udara sejuk ruangan menambah nyaman setiap pengunjung untuk dapat menjejahi mobil-mobil VW yang dipamerkan. Salah satu yang menarik perhatian tentu VW Kayu berjenis safari yang berasal dari Jepara.

VW Kharmani Ghia 1964 modifikasi milik pengusaha meubel asal Jepara, Al Sadad itu, berbahan kayu jati tua yang lengkap dengan mesin. Untuk membuatnya, Sadad membutuhkan waktu dua bulan dengan empat pekerja.

"Harus ada keselarasan antara tukang kayu dan tukang las, termasuk mekanik VW," kata pemilik mobil peraih Best Modification Heavy dan VW People Choice Award di JVWF 2015 tersebut.

Mulai dari VW Beetle, Up, Fox, Polo, Golf, sampai Jetta semuanya ada. Ada pula Kubelwagen, Schwimmwagen, Karmann Ghia, 1500/1600, Country Buddy, yang sukses memanjakan setiap pasang mata yang datang.

Selain itu, tampil mobil-mobil VW yang telah dimodifikasi seperti VW Hitam bertuliskan Kustomfest 2014 yang jad tampil memukau. Ada pula VW yang dihiasi kertas-kertas bergambar dan bertuliskan bertajuk Come Out and Play.

VW Beetle tahun 1967 berwarna biru jadi primadona karena merupakan hadiah bagi pemenang lucky draw yang diundi dari pembelian tiket masuk. Sejumlah VW Combi double kabin dimodifikasi mulai menjadi tempat motor sampai jadi bar kecil.

VW-VW sedan yang kondisinya masih sangat mulus banyak pula diincar pengunjung. Ada pula combi-combi yang isinya sudah disulap menggunakan interior super mahal, lengkap dengan TV LED, kursi VIP sampai super sound system.

Pemiliknya, Wahyu Pamungkas, sukses memodifikasi VW Combi berukuran asli 4,3 meter itu menjadi 7,6 meter pada JVWF 2015. Ia pun berhasil memecahkan rekor MURI sebagai VW terpanjang di Indonesia.

Untuk memodifikasi VW tersbut, pria asal Semarang ini membutuhkan waktu setahun dengan tujuh pekerja. Kabarnya, ia harul merogoh kocel setidaknya 400 juta rupiah untuk mewujudkan mobil tersebut.

"Pengerjaan VW tersebut memerlukan waktu sekitar satu tahun dan dilakukan di Bengkel Yudi Motor Sport (Yumos) Semarang," kata pria yang akrab disapa Yudi Yumos tersebut.

Selain itu, hadir komunitas-komunitas VW Pekalongan, Cianjur, Sidoarjo, Tegal, Palembang, Bekasi, Jombang, Banten, Ponorogo, Semarang, Solo, dan Tangerang. Ada pula Rembang, Mojokerto, Ngawi, Salatiga, Bogor dan daerah-daerah lain.

Ketua Panitia JVWF 2017, Tjahjo Widjojono mengaku bersyukur semakin banyak dukungan mulai dari pemerintah, swasta sampai media partner mancanegara. Ia berharap, kegiatan otomotif di Indonesia, khsusnya VW, semakin dilihat dunia.

"Harapan kami, JVWF bisa membawa nama baik Yogyakarta, Indonesia, kita akan mempromosikan potensi-potensi yang ada lebih luas lagi karena banyak kreasi-kreasi teman-teman VW, teman-teman seni tari, lukis, musik, patung, kita bekerjasama mempromosikan Indonesia," kata Tjahjo kepada Republika.co.id, Ahad (19/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement