REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Asumsi umum mengira generasi yang kini berusia 40 sampai 60 tahun kerap mencemaskan perawatan bagi anak-anak mereka. Studi justru membuktikan bahwa generasi tersebut lebih mengkhawatirkan akses perawatan memadai bagi orang tua mereka.
Kelompok usia ini kerap disebut generasi sandwich karena tanggung jawab mereka seolah bertumpuk, yaitu kewajiban mengurus anak sekaligus orang tua. Terlebih, orang tua dari generasi itu tentunya sudah menginjak usia lanjut dan membutuhkan perhatian khusus.
Survei yang dilakukan laman Which pada September 2017 mengobservasi 1.449 orang di seluruh Inggris. Sebanyak 36 persen menyatakan cemas mengatur perawatan memadai bagi anggota keluarga lansia sementara hanya 19 persen yang mengkhawatirkan akses sama terhadap anak.
Sebanyak 40 persen responden khawatir kondisi finansialnya tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok bagi orang tua yang telah lanjut usia seperti membayar rumah perawatan yang memadai. Bahkan, 58 persen mencemaskan biaya serupa bagi diri mereka sendiri beberapa dekade mendatang.
Sebanyak 66 persen responden sepakat harus ada lebih banyak tempat konsultasi untuk mengatur perawatan lansia. Ada 39 persen yang bersedia berjuang untuk mengatur waktu dan keuangan demi perawatan, sementara sekitar 48 persen menyayangkan belum tersedianya ruang yang cukup untuk kebutuhan tersebut.
Perempuan 43 tahun asal London, Claire (bukan nama sebenarnya), adalah salah satu yang mencemaskan hal tersebut. Ia ibu yang bekerja, memiliki dua anak berusia di bawah 13 tahun, dan mengaku tidak bisa mengurus ibu mertua yang sudah lansia di rumah karena kesibukan dan tuntutan karier.
"Saya merasa kurang aman meninggalkan anak-anak bersamanya dan saya tidak bisa memberikan perhatian yang semestinya. Inilah kehidupan modern, karena itu saya melakukan segalanya untuk menemukan rumah perawatan yang memadai," ujar Claire, dikutip dari laman Which.