REPUBLIKA.CO.ID,JAK ARTA -- Industri perfilman di pertelevisian ataupun layar lebar mulai bersaing dengan konten-konten digital, salah satunya YouTube. Saat ini ada kecenderungan generasi muda tidak lagi terus menonton televisi atau bioskop.
Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 56, Dennis Adhiswara mengatakan memang ada klaim dan penelitian bahwa penonton YouTube sudah tinggi. Penonton YouTube kebanyakan adalah anak-anak millenial.
"Ada ceruk besar di umur-umur lainnya yang belum dicover dengan YouTube. Di sini kita nggak gengsi untuk masuk suatu hari ke YouTube. Kita nggak gengsi kok kalau suatu hari harus berkolaborasi dengan mereka yang sudah besar di YouTube," kata Dennis saat berkunjung ke Republika.co.id bersama rombongan PARFI, Rabu (8/11).
Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PARFI 56 pun sudah mengantisipasi era digitalisasi. Para YouTuber bisa menjadi anggota PARFI 56.
Selain itu, Dennis menyatakan menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ada 140 juta pengguna internet di Indonesia per agustus ini. Sekitar 40 persen diantaranya sudah bisa mengakses internet mobile.
Menurut data Google, setiap menitnya ada 400 jam terunggah. Jumlah ini mengalami peningkatan luar biasa dibanding 2013 dimana hanya ada 30 jam yang terunggah.
Penggunaan tersebut masih belum merata di Indonesia karena infrastrukturnya belum memadai. Tetapi untuk menghadapi tantangan ini PARFI 56 akan mengajak para teman-teman pekerja seni peran senior untuk mempelajari soal digitalisasi.
"Yang diedukasi itu bukan hanya yang muda untuk bisa menghadapi masa depan tapi mereka-mereka yang sudah berbakti, sudah berjuang dan berkarya dengan kami untuk juga bisa berkarya sampai akhir hayatnya," ujarnya.
PARFI 56 telah menyiapkan platform agar generasi muda dan senior bisa belajar bersama. Organisasi profesi ini akan membuat lomba untuk film-film dan karya video terbaik yang dibuat oleh anak-anak muda.
"Nantinya dibuka kesempatan untuk bisa berkolaborasi dengan mereka-mereka yang sudah lebih dari senior," katanya.
Sisi lain, PARFI 56 juga beraliansi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) serta mengikuti gerakan cyber kreasi. Gerakan itu untuk meningkatkan literasi publik dan mempromosikan konten-konten positif dari Indonesia.