Rabu 01 Nov 2017 10:32 WIB

Banyuwangi Ethno Carnival Angkat Kemegahan Ijen

Seorang peserta defile Seblang Bakungan tampil dalam Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (22/11). BEC atau Karnaval Etnik Banyuwangi mengambil tema
Foto: Antara
Seorang peserta defile Seblang Bakungan tampil dalam Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (22/11). BEC atau Karnaval Etnik Banyuwangi mengambil tema "The Mistic Dance of Seblang" diikuti sekitar 300 peserta menampilkan tiga defi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) siap digelar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada 11 November 2017. Kegiatan berupa parade kolosal karnaval etnik ini mengangkat tema "Majestic Ijen" atau keagungan Gunung Ijen.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu (11/1) mengatakan, pihaknya terus menjadikan seni-budaya sebagai salah satu prioritas pembangunan dengan pergelaran kostum bernuansa kearifan lokal yang rutin digelar setiap tahunnya.

"Seni-budaya Banyuwangi yang sangat kaya adalah modal untuk membangun daerah, menjadi pilar bagi terwujudnya masyarakat yang berkepribadian, punya etos untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik," katanya.

Sejak digelar mulai 2011, lanjut dia, BEC selalu mengeksplorasi kebudayaan lokal, seperti Tari Gandrung, ritual Kebo-keboan, tradisi pernikahan masyarakat Suku Using, hingga seni Barong Kemiren dan tahun 2017, tema yang diangkat adalah keagungan Gunung Ijen.

"BEC mungkin secara kasat mata hampir sama dengan karnaval yang diselenggarakan di berbagai daerah, namun kami mempunyai ciri tersendiri yang menjadi pesonanya, yakni tema busana yang kami tampilkan selalu menyajikan kekayaan tradisi dan budaya lokal. Inilah yang membuat kami berbeda," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, yang membuat BEC berbeda, yakni musik pengiring BEC diaransemen khusus oleh seniman Banyuwangi dengan menyesuaikan tema yang diangkat. "BEC adalah sarana bagi seniman dan budayawan Banyuwangi untuk menyajikan karya terbaiknya yang alhamdulillah selama ini terus mendapat apresiaasi positif dari para pengunjung dan wisatawan," katanya.

Ia mengatakan BEC juga menjadi ajang konsolidasi budaya dan instrumen menumbuhkan semangat gotong royong dari semua pihak yang terlibat, mulai budayawan, seniman, peserta dari seluruh penjuru Banyuwangi, TNI, Polri, hingga masyarakat umum karena semuanya memiliki peran yang sama pentingnya, sehingga hal itu bukan semata-mata ajang promosi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi M.Y. Bramuda menambahkan BEC dengan tema "Majestic Ijen" akan menyajikan 160 karya busana menawan yang dibagi tiga tema, yaitu api biru (blue fire), belerang, dan landscape.

"Tema api biru mewakili fenomena "blue fire" yang dimiliki oleh Gunung Ijen yang selama ini menarik perhatian ratusan ribu wisatawan yang datang ke Gunung Ijen setiap tahunnya dan desain kostum tema api biru tentu didominasi warna biru dengan hiasan ornamen yang menggambarkan nyala api berwarna biru," katanya.

Selanjutnya tema belerang, menggambarkan Gunung Ijen yang memproduksi gas sulfur sebagai pembentuk belerang dan tema "landscape" mewakili pesona Ijen lainnya berupa lereng perbukitan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar pegunungan tersebut dengan busana yang ditampilkan pun akan lebih berwarna.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement