Kamis 26 Oct 2017 08:51 WIB

Bagaimana Tampilan Makanan Pengaruhi Indera Penciuman?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Stroberi
Foto: flickr
Stroberi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neurosaintis dari John B Pierce Laboratory di New Haven, Amerika Serikat, Dana Small meyimpulkan bagaimana tampilan makanan bisa memengaruhi indera penciuman. Mata secara teknis tidak berhubungan dengan indera pengecap, namun bisa memengaruhi persepsi.

Menariknya, kata Small, kebanyakan orang mengenali makanan dari indera penciuman dan penglihatan, bukan rasa. Makanan cukup dikenali lewat mata, tanpa perlu lebih dulu mencobanya.

"Seseorang bisa mengetahui itu stroberi dengan melihat, tanpa harus memakannya terlebih dahulu. Hal sama berlaku untuk bau dalam banyak kasus," kata Small, dilansir dari Live Science, Kamis (26/10).

Rasa di otak sebenarnya adalah perpaduan antara rasa, aroma, dan sentuhan makanan yang menjadi sebuah sensasi. Kombinasi dari tiga faktor ini menyimpulkan bau adalah bagian integral dari rasa.

Sensasi rasa murni, meliputi manis, asam, asin, pahit memang dikenali lidah dan langit-langit mulut. Saat makanan diletakkan di mulut, sel-sel rasa diaktifkan dan kita bisa merasakan rasa. Sel berikutnya yang aktif adalah sel-sel sensorik, sehingga kita bisa mengetahui suhu makanan, tingkat kepedasan, dan manisnya. Informasi yang dikumpulkan sel-sel ini diteruskan ke mulut melalui proses yang disebut rujukan penciuman.

Untuk menunjukkan fenomena ini, Anda bisa melakukannya sendiri. Pegang hidung Anda dan letakkan kacang jelly stroberi di mulut, kemudian kunyah. Anda harus mendeteksi rasa manis dan sedikit asam. Dengan hidung tertutup, Anda tak akan menyadari ada aroma stroberi dari makanan tersebut. Jika Anda melepas hidung, Anda membiarkan molekul bau bergerak melalui rongga hidung ke sel-sel bau, dan tiba-tiba kacang jelly itu memiliki rasa stroberi.

Memperoleh informasi yang berkaitan dengan aroma melalui mulut disebut penciuman retronasal, sementara melalui hidung disebut penciuman orotonasal. Kedua metode ini memengaruhi rasa, seperti aroma vanili yang bisa membuat sesuatu terasa manis. Begitu bau diidentifikasi bersama rasa, keduanya menjadi terkait. Dengan demikian, aroma memengaruhi rasa dan rasa memengaruhi bau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement