REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Keindahan Taman Bunga Amarilis di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta memang sempat hancur akibat orang-orang tidak bertanggungjawab. Namun, memasuki penghujung tahun, Amarilis kembali mekar, menampilkan lagi wajah keindahannya ke khalayak.
Keriuhan orang mengambil foto, antiran kendaraan, semua tampak sudah kembali ke Taman Bunga Amarilis. Tidak heran, sebab sejak pertengahan tahun, hamparan bunga Amarilis telah mekar kembali. Bahkan, sejumlah petugas Kepolisian dibantu warga tampak sibuk mengatur arus lalu lintas yang melewati Taman Bunga Amarilis. Beberapa lahan parkir pun tampak sudah disiapkan demi menampung banyaknya kendaraan pengunjung yang datang, terutama pada akhir pekan.
Tidak perlu menunggu lama, karena hamparan warna orange khas Amarilis sudah dapat terlihat dari pinggir jalan. Maklum, sejumlah taman yang dimiliki warga memang berlokasi tepat di pinggir jalan, sehingga sangat memanjakan mata siapapun yang melintas.
Panas matahari tidak begitu mempengaruhi pengunjung. Mata-mata mereka tampak sudah sangat haus untuk sekadar mengambil foto bunga-bunga yang bermekaran, atau menjadikannya latar belakang untuk swafoto. Ada beberapa taman yang dapat dipilih pengunjung untuk dijelajahi, yang di antaranya taman milik Bapak Prayono atau milik Bapak Sukadi. Biaya masuknya dipukul rata, Rp 5000 per orang yang ingin masuk ke tiap-tiap Taman Bunga Amarilis.
Dibanding beberapa waktu lalu, Taman Bunga Amarilis memang lebih tertata, terutama dari akses jalan yang dapat dilewati pengunjung. Rute yang ada dapat terlihat dengan jelas, dan larangan-larangan untuk tidak menginjak pun banyak dipasang demi menjaga taman. Selain itu, kini terdapat banyak penjual makanan dan minuman, yang tampak masih bisa diatur karena sebagian besar merupakan warga sekitar. Bahkan, sekarang sudah cukup banyak warga yang menjual bibit-bibit Amarilis.
Ais, salah satu pengujung asal Yogyakarta yang baru pertama kali datang ke Taman Bunga Amarilis, mengaku senang akhirnya bisa berkunjung ke sana. Ia pun turut prihatin lantaran Taman Bunga Amarilis sempat rusak beberapa waktu lalu, dikarenakan orang-orang tidak bertanggungjawab yang mengambil foto sambil menginjak-injak bunga. Karenanya, Ais mengajak pengunjung untuk dapat sama-sama menjaga kelestarian Taman Bunga Amarilis.
"Buat teman-teman yang mau ke sini, mari kita jaga semua jangan sampai injak-injak yang sudah mekar, biar tahun depan kita bisa ke sini lagi, bunga-bunganya cantik lagi," kata Ais kepada Republika, Ahad (22/10).