Kamis 19 Oct 2017 00:09 WIB

Gili Labak, Keping Surga di Sudut Madura

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gili Labak.
Foto: Rahmat Fajar
Gili Labak.

REPUBLIKA.CO.ID, TALANGO -- Menyeberang dari Pelabuhan Kalianget ke Gili Labak butuh dua sampai tiga jam. Sensasi perjalanannya menegangkan sekaligus mengasyikan. Beberapa kali jantung diaduk mengikuti goyangan kapal motor yang menukik-merendah, bergulat dengan ombak di tengah laut.  

Tak ada kapal yang beroperasi secara reguler dari pelabuhan menuju Gili Labak. Harus carter. Kapal yang kami naiki ongkosnya Rp 500 ribu untuk sekali pulang pergi.  

Secara administratif, Gili Labak masuk wilayah Kecamatan Talango. Bagian dari Kabupaten Sumenep, Madura. Pulau kecil dan terpencil ini katanya menyimpan keindahan luar biasa. Tak kalah dengan pantai lain yang lebih dulu tersohor. Perjalanan lama menuju sudut itu rela kami tempuh untuk membuktikannya.

Tak terasa, kami sudah dekat. Dari jarak 300 meter menuju tepi pantai, mata langsung terseret kilau pasir putih yang menghampar dari kejauhan. Perairannya tenang. Ombak yang galak tadi seolah menguap dari perasaan. Tak sabar ingin menjejakkan kaki di sana.  

Gili Labak adalah pulau kecil. Luasnya kurang lebih lima hektare. Mengelilingi pulaunya hanya butuh sekitar 30 menit saja. Penduduknya sedikit tapi ramah. Hanya 35 kepala keluarga yang menjadi penghuni. Sebagian besar merantau ke luar Madura.

Bukan hanya taburan pasir putih, air laut yang jernih dan perairan sekitar pantai yang tenang menjadi daya pikat pulau ini. Di tempat ini, wisatawan juga bisa menikmati keindahan biota laut yang beraneka ragam. "Karangnya di sini terawat, yang merawat TNI AL, sering ke sini mereka," kata pemandu kami Jamaludin.

Snorkeling tentu sayang dilewatkan saat berada di sini. Peralatan snorkeling sekali sewa Rp 20 ribu saja. Mengintip ke bawah laut, karang dan beragam jenis ikan warna-warni bisa membuat Anda betah berlama-lama.

Indahnya pemandangan matahari terbenam atau terbit bisa juga dinikmati di sini. Untuk menyaksikan keduanya, tentu saja harus menginap. Anda bisa menginap di tenda yang dibawa sendiri atau rumah warga yang tersedia untuk disewa.

Menginap di Gili Labak lebih baik memilih hari selain Sabtu dan Ahad. Pulau ini akan terasa milik pribadi. Karena sedikit wisatawan yang berkunjung. Mengisi waktu di sini bisa sambil bakar-bakar ikan, meminum es kelapa muda, dan bercengkrama dengan warganya yang ramah.

Oh ya, masuk ke Gili Labak tidak gratis. Wisatawan dikenakan biaya tiket per orang. Namun tidak mahal, lima ribu rupiah saja per orangnya. Harga murah untuk bisa mencicip keping surga di sudut Pulau Madura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement