REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Sejumlah wisatawan mancanegara mengaku berwisata ke Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya ingin untuk melihat secara langsung reptil komodo (varanus komodoensis) yang ada di Pulau Komodo. Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di Pulau Komodo.
"Kami berasal dari Inggris dan kami mengenal Flores karena mengetahui kalau di sini ada komodo yang hanya satu di dunia yakni di sini," kata Harry saat ditemui di Labuan Bajo, Senin (16/10). Harry sendiri mengaku datang ke Labuan Bajo untuk berlibur bersama dengan dua anak dan istrinya yang juga penasaran dengan reptil tersebut.
Penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora. Komodo termasuk anggota famili biawak varanidae, dan klad toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m.
Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.
Harry menambahkan kunjungannya ke Flores merupakan yang pertama kali. Ia juga akan mengunjungi Pulau Padar, Pantai Pink, Pulau Rinca dan berwisata ke Pulau Manta. "Cuacanya cukup panas hari ini namun pasti akan menyenangkan jika meninjau lokasi-lokasi wisata itu," katanya.
Sependapat dengan Harry, Manager Alba Cruise Robert satu-satunya tempat penyewaan kapal cepat (speedboat) di Labuan Bajo mengakui bahwa selama ini memang banyak wisatawan yang datang ke Labuan Bajo hanya untuk melihat komodo Dragon. "Kalau mau lihat pantai, setiap negara pasti punya pantai yang bagus. Tetapi komodo ini di dunia hanya ada satu yaitu di NTT," tambahnya.
Ia mengaku untuk saat ini penyewaan kapal cepat yang dimiliki Alba Cruise tidak seramai saat musim libur seperti akhir Mei hingga September sebab memasuki bulan Oktober cuaca sudah mulai tak bersahabat di Labuan Bajo. Dia memiliki dua kapal cepat yang bisa menampung 12 hingga 34 penumpang dan pada saat Mei-September terisi penuh bahkan ada sekitar 15 penumpang yang sempat ditolak karena penuh.
"Wisatawan-wisatawan itu otomatis semuanya ke destinasi wisata unggulan di Labuan Bajo salah satunya adalah ke Pulau Komodo," ujar Robert.