REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebagai negara dengan kekayaan alam dan budaya membuat Indonesia memiliki jenis makanan yang beragam. Setiap daerah memiliki makanan khas dengan cita rasanya sendiri.
Tidak hanya itu, makanan khas Indonesia juga kaya akan nutrisi. Hal tersebut disampaikan Prof. Ir Ahmad Sulaeman, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Makanan khas daerah memiliki kekhasan rasa dan juga terkandung nilai gizi dan komponen nutrasetikal yang bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran," ujar Ahmad Sulaeman di sela program Jelajah Gizi pangan lokal kota Malang bersama Nutricia Sarihusada.
Karena itu, ujar Ahmad, sangat menarik bila masyarakat dapat mengetahui nilai gizi dan komponen lain yang dikonsumsi dari tiap makanan daerah. Dengan begitu maka dapat menentukan ragam dan porsi yang tepat sesuai kebutuhan.
"Maupun untuk tujuan menjaga kesehatan atau mencegah penyakit," kata dia.
Selain itu ia menjelaskan, bahwa setiap indivisu harus memenuhi kebutuhan gizi sesuai usia, jenis kelamin, keadaan fisiologis dan aktivitas fisik masing-masing. Untuk mencukupi kebutuhan gizi tersebut bisa didapat dari pangan lokal yang ada di sekitar.
"Karena Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber aneka ragam pangan yang amat kaya," ujarnya.
Dengan mengonsumsi pangan lokal, selain menghidupkan ekonomi lokal, tentunya juga memiliki keuntungan lain bahwa mudah untuk ditelusuri, bervariasi.
"Dan lebih enak tentunya," ujar Ahmad.
Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahiddin mengatakan, program Jelajah Gizi kembali digelar untuk memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah, sejarah dan budaya yang melatarbelakangi makanan lokal. Kegiatan ini berlangsung pada 13 hingga 15 Oktober 2017.
"Dipilihnya Malang sebagai destinasi Jelajah Gizi tahun ini, karena Malang adalah sebuah kota yang memiliki berbagai macam makanan lokal yang bisa dieksplor. Sebagai kota wisata yang memiliki daya tarik karena berada di dataran tinggi, Malang juga dikaruniai oleh sumber bahan makanan dari pertanian dan peternakan yang melimpah dan berpotensi untuk dikenal di dunia internasional," jelas Arif.
Melalui program ini pihaknya berharap masyarakat dapat mengenal keragaman pangan lokal.
"Dan juga terinspirasi untuk mendorong makanan khas daerah ke dunia internasional," kata dia dalam pernyataanya, Sabtu (14/10).