REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi balita, anak, remaja, lantas beranjak dewasa adalah fase usia yang harus dilewati manusia. Namun, terkadang ada beberapa sikap yang perlu tetap dipertahankan orang dewasa seperti dirinya yang masih kecil.
Menjadi seperti balita tidak selalu berkonotasi negatif atau kekanak-kanakan. Sebab, balita memiliki sejumlah kualitas yang terkadang masih perlu ditiru orang dewasa, seperti dikutip dari laman GQ-Magazine berikut:
Bicara spontan apa adanya
Balita selalu spontan mengatakan apa yang ada di pikiran serta jujur menggambarkan perasaan mereka. Beranjak dewasa, kualitas ini kian terbatasi oleh beragam hal di lingkungan sosial, padahal tetap diperlukan dalam waktu tertentu.
Mendahulukan dirinya
Sikap mendahulukan diri sendiri yang dimaksud bukan berarti egois, tetapi sikap peduli terhadap diri. Banyak orang dewasa yang terlalu mengkhawatirkan pekerjaan atau orang lain di sekelilingnya sampai tidak sempat memenuhi kebutuhan dasarnya.
Tegas menolak
Balita akan mengatakan tidak jika ditawari mainan yang tidak diinginkannya. Orang dewasa seharusnya lebih bersikap demikian, bukan terpaksa melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut.
Dorongan murni
Jadilah seperti balita yang tidak segan tertawa riang, bermain, dan menari di mana pun karena dorongan murni dari diri sendiri. Hidup terlalu singkat untuk bertingkah dan berpenampilan demi membahagiakan orang lain.
Mudah teralihkan
Balita yang ngambek karena tidak dibelikan boneka akan segera lupa saat ditawari puding lezat. Dengan kata lain, mereka tidak berlarut-larut menanggapi hal buruk, tetapi beralih kepada hal lain yang bisa memperbaiki suasana hatinya.