Jumat 13 Oct 2017 21:55 WIB

Kisah Pengunjung yang Sedih THR Sriwedari Tutup

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Komedi putar  di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari tak beroperasi, Kamis (12/10).
Foto: Republika/Andrian Saputra
Komedi putar di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari tak beroperasi, Kamis (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dicky Aditya (27 tahun) dengan seksama memandangi langit-langit gerbang masuk Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari. Sesekali pandangannya juga mengarah ke wahana permainan gelang lempar yang terlihat dari celah-celah pintu loket masuk. Baginya, tempat hiburan itu menyimpan banyak kenangan. Saya ingat, di kursi itu saya sama ibu. Waktu kecil sering saya datang ke sini, kata Dicky.

Jumat (13/10) sore, Dicky bersama adiknya sengaja meluangkan waktu datang ke Taman Sriwedari. Ia bermaksud melihat-lihat THR Sriwedari untuk terakhir kalinya, sebelum tempat hiburan legendaris itu dibongkar, tutup selamanya. Dengan kamera DSLR yang dibawanya, Dicky memotret sejumlah sudut yang menyimpan kisah dan kenangan mendalam.

Memang, sore itu THR belum buka. Dicky pun berniat berada di tempat itu hingga pukul 7 malam. "Saya nunggu sampai loket buka, ingin main masuk ke dalam untuk terakhir kali sebelum di tutup," tuturnya.

 

Ia mengaku kaget mendengar pengumuman Manajemen THR Sriwedari kemarin, yang memutuskan untuk menutup tempat hiburan itu mulai 4 Desember mendatang. Dicky menyayangkan hal itu. Sebab, menurutnya THR telah menjadi ikon Kota Solo. Tak hanya itu, THR juga menjadi satu-satunya tempat hiburan yang menyuguhkan konsep wahana permainan dengan tiket murah meriah bagi masyarakat.

Ia pun sedih karena tak bisa lagi menikmati penampilan berbagai komunitas musik tiap pekannya. Kalau jenuh, ingin dengar musik ya kesini. "Dulu juga sering sama ayah, kalau sekarang paling sebulan sekali. Terakhir kemarin dengar konser rock", katanya.

Diketahui, Pemerintah Kota Solo berencana membangun Masjid Raya dan ruang terbuka hijau di lokasi yang saat ini ditempati THR Sriwedari. Pemkot Solo pun tak memberi izin manajemen THR memperpanjang sewa lahan di lokasi itu. Meski begitu, Pemkot Solo menawarkan pada manajemen THR pindah lokasi ke lahan kosong di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).

Namun, manajemen THR Sriwedari merasa keberatan dengan sejumlah ketentuan yang ditetapkan. Antara lain, terkait durasi sewa lahan yang hanya 4 tahun. Selain itu, manajemen THR Sriwedari juga keberatan dengan tingginya pajak dan nilai sewa lahan yang ditetapkan.

Di samping itu, manajemen THR Sriwedari pun pesimis pengunjung THR di lokasi baru akan seramai di Sriwedari. Karena alasan historis, Manajemen THR Sriwedari pun tak berniat untuk mencari lokasi di luar Solo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement