Jumat 13 Oct 2017 18:37 WIB

Apakah Harvey Weinstein Benar-Benar Kecanduan Seks?

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Harvey Weinstein.
Foto: AP
Harvey Weinstein.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat seringkali menganggap bahwa pria yang melakukan pelecehan seksual disebabkan karena kecanduan seks. Namun sampai saat ini para peneliti masih memperdebatkan apakah kecanduan seks benar-benar terjadi pada seseorang dan menjadi penyebab tunggal dari pelecehan seksual.

Baru-baru ini produser Hollywood ternama Harvey Weinstein sedang menjadi sorotan terkait kasus pelecehan seksual. Hal tersebut terungkap setelah puluhan wanita baik dari kalangan selebritas maupun pegawai perusahaan membuka suara. Sampai saat ini aspek psikologis yang melatari pelecehan seksual masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti.

Harvey dilaporkan sempat pergi ke Eropa pada Selasa (10/10). Diduga ia hendak melakukan pengobatan untuk merehabilitasi kecanduan seksual yang ia derita. Namun kabar itu belum bisa terkonfirmasi.

Konselor hubungan menjelaskan bahwa kecanduan seksual adalah aktivitas seksual yang sudah tidak terkendali. Beberapa perwujudan dari kecanduan seksual ialah gemar mengkonsumsi pornografi, menyewa PSK, melayani diri sendri, dan fantasi berlebihan.

Secara psikologis, kecanduan seksual akan membuat orang menjadin tertutup, emosional dan menghindari hubungan sosial yang erat dengan orang sekitar. Tanda lainnya ialah dengan berganti-ganti pasangan, tidak memiliki kesetiaan terhadap satu pasangan.

Dr Mark Griffiths, seorang pakar perilaku adiksi dari Universitas Nottingham Trent, percaya bahwa selebritas ternama menggunakan kecanduan seksual sebagai alasan untuk menutupi ketidaksetiaan mereka terhadap pasangan.

"Menurut saya, selebriti menggunakan kecanduan seks sebagai alasan untuk secara seksual tidak setia terhadap pasangan mereka. Harvey Weinstein tampaknya termasuk dalam kelompok ini," ujarnya.

Selain Harvey, ada banyak selebritas Hollywood lainnya yang sebelumnya pernah tersandung kasus pelecehan seksual. Di antaranya Tiger Woods, Michael Douglas, David Duchovny, dan Russell Brand.

"Mengatakan bahwa Anda memiliki kecanduan seks untuk membenarkan ketidaksetiaan terhadap pasangan. Inilah yang oleh para psikolog disebut sebagai 'atribusi fungsional'," tambah Mark. Contohnya, seperti pegolf Tiger Woods yang mengaku kecanduan setelah istrinya mengetahui bahwa ia melakukan hubungan dengan perempuan lainnya selama pernikahan mereka.

"Jika istrinya tidak pernah tahu, saya ragu apakah Woods pasti mengaku kecanduan seks," kata Mark.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement