Jumat 13 Oct 2017 09:39 WIB

Wisata Malam di BNS Malang

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Batu Night Spektakuler (BNS), salah satu wisata hiburan malam keluarga di Kota Batu, Malang
Foto: Mutia Ramadhani/Republika
Batu Night Spektakuler (BNS), salah satu wisata hiburan malam keluarga di Kota Batu, Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Batu di Malang menjadi destinasi populer wisatawan mancanegara dan domestik di Jawa Timur. Pelesiran seharian dari pagi hingga malam hari masih belum cukup untuk menjelajahi Kota Apel ini.

Malam hari pun bisa menjadi waktu terbaik untuk berwisata. Salah satu obyek paling disukai adalah Batu Night Spektakuler (BNS) yang berlokasi di Oro-Oro Ombo. BNS tak ubahnya seperti Dunia Fantasi (Dufan) di Jakarta. Tagline-nya Main, Makan, Belanja. Pengunjung bisa membayangkan asiknya bermain di sini.

Tiket masuk pengunjung dibanderol Rp 100 ribu per orang. Semua kalangan usia, mulai dari bayi sampai lansia memiliki pilihan wahana sendiri di sini.

Ada banyak wahana uji adrenalin dan nyali. Mulai dari drag race, gokart, bumper car, trampoline, tug boat, mouse coaster, sampai galeri rumah hantu. Republika.co.id menghabiskan waktu tiga jam di pasar hiburan malam ini, namun faktanya masih belum cukup berkeliling dan mencoba seluruh wahana di dalamnya.

Lampion Garden atau Taman Lampion menjadi spot foto favorit pengunjung. Pengunjung bisa menikmati jutaan lampu di bawah cahaya bintang. Bentuknya beraneka rupa, mulai dari Menara Eiffel, LOVE, angsa, kurcaci, rumah Aladin, ikan paus, rumah jamur, dan banyak lagi.

Ada wahana sederhana, tapi unik yang layak dicoba, yaitu Rumah Kaca. Pengunjung harus mengeksplorasi seisi di dalamnya untuk mencari jalan keluar. Meski mata terbuka, namun pengunjung yang berjalan di dalamnya nyaris seperti orang buta. "Kita harus meraba-raba jalan. Jika tidak, kita bisa menabrak kaca," kata Rifki Bogara, salah seorang pengunjung BNS Malang.

Obyek lain yang tak kalah seru adalah Trick Art Gallery. Ini semacam museum wall-art tiga dimensi dengan banyak latar belakang gambar yang membuat pengunjung seakan menjadi bagian di dalamnya. Pengunjung tak perlu bingung tentang teknik fotonya. Ada petunjuk titik foto yang dipasang pengelola supaya pengunjung bisa mendapatkan foto terbaik dan perspektif tiga dimensinya bisa terlihat di hasil akhir kamera.

Banyak tema wall-art menjadi pilihan, mulai dari tema fantasi, horor, ekstrem, satwa, Jepang, Mesir Kuno, hingga tema romantis. Galeri trick art, galeri 3D, atau galeri trick eye ini semakin populer di Indonesia.

Teknik manipulasi dan lukisan arsitektur visual ini pertama kalinya berkembang di abad ke-14. Namanya teknik Trompe-Loeil, seni visual yang menipu mata dengan menciptakan ilusi optik. Teknik ini berasal dari Yunani Kuno dan Roma. Kota-kota kuno seperti Pompeii menerapkan mural di pintu, jendela, dan lorong-lorongnya untuk menciptakan efek lebih luas.

Mau ke BNS? Anda cukup memastikan membawa kamera ponsel atau kamera digital. Pastikan juga baterai kamera Anda terisi penuh supaya bisa mengabadikan foto sebanyak mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement