REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Angelina Jolie dan Gwyneth Paltrow sama-sama mengajukan tuduhan pelecehan seksual terhadap Harvey Weinstein. Produser itu mendapatkan tuduhan telah melakukan pelecehan seksual pada perempuan yang terlibat dalam film-film rumah produksinya, The Weinstein Company.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh New York Times pada Selasa (10/10), Paltrow, Jolie, Rosanna Arquette, dan beberapa nama lainnya membuka kedok produser itu. Mereka bersuara untuk mengakhiri serangkaian pelecehan seksual yang sudah berjalan sangat lama.
Jolie membuat penyataan kepada Times, jika dia bertemu Weinstein di sebuah kamar hotel saat merilis filmnya Playing by Heart di akhir tahun 1990-an. Jolie mengklaim Weinstein melakukan perlakukan yang tidak diinginkan ke arahnya dan dia menolaknya.
"Saya memiliki pengalaman buruk dengan Harvey Weinstein di masa muda saya, dan sebagai hasilnya, memilih untuk tidak pernah bekerja dengannya lagi dan memperingatkan orang lain kapan mereka melakukannya. Perilaku terhadap perempuan di bidang apapun, negara mana pun tidak dapat diterima," kata pemeran Salt dikutip dari EW, Rabu (11/10).
Hal senada pun diungkapkan Paltrow, ketika berumur 22 tahun dan baru-baru berperan dalam produksi Weinstein yaitu Emma, dia mengklaim Weinstein memanggilnya ke hotelnya untuk menghadiri pertemuan bisnis. Di sana, Paltrow mengatakan, jika Weinstein mencoba memijatnya dan mengundangnya ke kamarnya. Aktris tersebut mengatakan kepada Times , dia menolak tawaran Weinstein dan kemudian memberi tahu mantan pacarnya saat itu, Brad Pitt, untuk menghadapi Weinstein.
"Saya masih kecil, saya sudah masuk, saya ketakutan," kata Paltrow menjelaskan jika dia merasa tidak berdaya, terutama karena Weinstein baru saja memecatnya dalam pembuatan film. Menurut Paltrow, Weinstein mendesaknya untuk merahasiakannya setelah dia dihadapkan Pitt. Aktris ini kemudian memenangkan Oscar untuk perannya di Shakespeare in Love tahun 1999.