REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 114 pelajar SMA IT Insantama melakukan kunjungan ke Lumbung Desa Sinergi Foundation (LD-SF) di Kampung Cibaeud, Desa Lengkongjaya, Kecamatan Cigalonyang, Tasikmalaya, Jawa Barat. Desa itu telah mantap melangkah menjadi sebuah desa wisata.
Menurut CEO Sinergi Foundation Ima Rachmalia, desa wisata yang disebut sebagai komunitas atau masyarakat yang memiliki kepedulian, serta kesadaran untuk berperan bersama sesuai keterampilan dan kemampuan masing-masing, harus memberdayakan potensinya secara kondusif.
"Dengan begitu, kepariwisataan bisa berkembang, sehingga tercapai peningkatan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat," ujar dia dalam keterangan pers diterima Republika.co.id, Senin (9/10) malam.
Sebelumnya, secara berkala, banyak kalangan berkunjung dan tertarik dengan konsep lumbung desa di CIgalontang. Apalagi, wailayh ini memiliki banyak potensi dan modal sosial yang bisa diunggulkan.
Lumbung Desa dengan konsep walfare society nantinya bisa mendorong upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sehingga kemiskinan terkurangi, menguatnya aset desa, meningkatnya produktifitas lahan dan semakin menguatkanya kapasitas masyarakat desa dalam berbagai hal akan tercapai.
Ia sangat yakin, Cigalontang mampu menjadi desa wisata. Terutama karena kultur masyarakat Cigalontang yang begitu guyub.
Hal ini didukung dengan testimoni para pengunjung yang menyatakan warga sekitar amat hangat, ramah, dan bersahaja, yang membuat mereka nyaman berlama-lama di Cigalontang. Ini, dia melanjutkan, merupakan modal sosial yang berperan besar dalam membangun desa wisata. Hingga saat ini, LD Cigalontang masih terus menggarap perbaikan menuju desa wisata. Mereka juga kini tengah membangun MCK-MCK berbasis bambu yang dibuat khusus untuk para tamu yang datang ke Lumbung Desa.