Senin 02 Oct 2017 06:10 WIB

Sajian Lobster Gili Gede yang Nikmat

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Yudha Manggala P Putra
Udang Lobster dan Ikan Tongkol yang direbus, kemudian disajikan bersama sambal khas menjadi makanan penyambut di Gili Gede, Sekotong, Lombok.  (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Udang Lobster dan Ikan Tongkol yang direbus, kemudian disajikan bersama sambal khas menjadi makanan penyambut di Gili Gede, Sekotong, Lombok. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Gili Gede merupakan pulau yang terletak 500 meter di sebelah barat laut Pulau Lombok. Pulau yang memiliki panjang maksimum empat kilometer ini pulau terbesar di daerah Sekotong, Lombok Barat.

Gili Gede merupakan salah satu yang memiliki lokasi pengamatan dunia bawah laut spot terbaik. Ia memiliki perairan yang cukup jernih di dalam kolom perairan dengan jarak pandang ke depan sekitar enam meter dan jarak pandang ke atas sekitar delapan meter. Kontur dasar perairan berbentuk miring. Karang lokasi berbentuk fringing reef (terumbu karang tepi), kondisi arusnya sedang dan semakin kencang menjelang sore hari.

Gili Gede memang sedap di mata. Namun bukan itu saja keunggulannya. Kulinernya pun sanggup membuat lidah serasa dimanja. Salah satu hidangan yang wajib dicicipi saat berkunjung ke sini adalah menu seafood terutama lobsternya.

Beberapa waktu silam, kami beruntung berkesempatan melewati Gili Gede dan mencicipinya di rumah salah satu salah satu penyedia jasa wisata bahari perseorangan Ahmad Suryadi. Di sana awalnya kami disediakan nasi hangat, empat ekor ikan tongkol bakar seukuran tangan orang dewasa, enam telur dadar, sambal goreng, dan sambal kecap beserta lalapannya.

Lalu menjelang makan siang, istri Ahmad mendatangkan sebaskom lobster berukuran sedang berjumlah enam ekor. Lobster itu didatangkan langsung dari lokasi pembudidayaannya yang berada di perairan laut dekat Gili Gede. Lobster itu datang terakhir ke meja makan lantaran proses masaknya yang memakan waktu paling lama agar terasa empuk.

Kami dan keluarga Ahmad pun makan dengan lahapnya. Semua makanan terasa amat lezat karena kami memang sedang kelaparan setelah sempat mennghabiskan waktu menyelam. Uniknya, istri Ahmad mengaku hanya membumbui semua masakannya dengan garam.

Kelezatan lobsternya tak perlu ditanya lagi. Walau memakannya membutuhkan usaha karena harus mengupas cangkang, tak membuat ragu untuk mengambil dua ekor dan menyantapnya.

Setelah sekitar 45 menit, kami pun kelelahan dan tak sanggup lagi menguyah. Kami hanya sanggup melanjutkan obrolan sembari selonjoran di rumah Ahmad.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement