Ahad 01 Oct 2017 08:03 WIB
Wisata Lombok Barat

Terpikat Keindahan Pantai Sekotong

Rep: Rizky Suryarandika/Nina Chairani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Perahu nelayan sandar di dermaga wisata Pantai Sekotong, Lombok.  (Republika/WIhdan Hidayat)
Perahu nelayan sandar di dermaga wisata Pantai Sekotong, Lombok. (Republika/WIhdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Bertelanjang kaki saya menapaki butir-butir pasir Pantai Sekotong. Butir-butir pasir bak merica itu membuatnya dijuluki pantai merica. Nuansa yang berbeda saya rasakan di pantai ini. Pemandangan ombak tenang, pasir putih, dan angin pantainya yang lembut mengembus wajah dan rambut.

Perjalanan dari Lombok International Airport menuju Sekotong diawali dengan jalan beraspal hot mix berkualitas bagus. Selama masih di kawasan Lombok Tengah atau dekat bandara, jalan masih terbilang lebar dengan delapan ruas. Namun, lama-kelamaan ketika memasuki wilayah Lombok Barat, jalan kian mengecil hingga tersisa dua ruas saja.

Kualitas jalan pun terus menurun, tapi tak sampai banyak lubang yang saya temui di jalan. Hanya beberapa ada jalan berlubang.

Tak ada satu pun lampu penerangan jalan selama di kawasan Lombok Barat hingga sampai Sekotong. Pengemudi mobil harus amat berhati-kali kala berkendara di malam hari karena tikungan kerap terlihat amat gelap tak tentu apakah di ujung sana ada kendaraan lain atau tidak. Alhasil, klakson selalu dibunyikan menjelang tikungan agar kendaraan lain tahu jika kendaraan saya akan lewat.

Selama perjalanan, matahari merangkak turun. Kami mulai mencari-cari tempat makan di sepanjang pinggir jalan. Ada banyak warung makan rumahan yang menyediakan menu seafood.

Menunya selalu sajian ikan yang masih segar hasil tangkapan langsung di laut. Warung makannya pun biasanya bersebelahan dengan pantai. Saya bisa menikmati tenggelamnya matahari  bersama seekor ikan kakap merah bakar cuma seharga Rp 35 ribu. Harga yang amat murah jika dibandingkan ikan kakap yang telah sampai di pasaran kota besar.

Usai menyantap ikan kakap plus nasi hangat, kami melanjutkan perjalanan menuju hotel untuk merebahkan badan yang penat di perjalanan.

Sekitar pukul enam pagi, saya keluar kamar menuju pinggir bibir pantai yang masih tergabung dalam garis Pantai Sekotong di belakang hotel. Hangatnya mentari pagi, suara deburan ombak, dan burung-burung bersatu memanjakan insting saya yang biasanya hanya mendengar bisingnya kendaraan di Jakarta. Namun sayang, pantai yang dekat tempat saya menginap tak tampak begitu bersih. Sebab, pantai ini bukanlah pantai wisata karena sekadar menjadi halaman belakang penginapan.

Mengenai kebersihan pantai, berbanding terbalik dengan pusat Pantai Sekotong. Pantai tersebut adalah salah satu potensi wisata yang cukup menakjubkan di Lombok. Dengan begitu,  kebersihannya terbilang terjaga. Wisatawan pun bisa berenang dengan tenang lantaran pantai ini belum banyak dikunjungi oleh wisatawan. Ditambah lagi, wisatawan juga dapat menikmati mandi matahari (sun bathing) sepuasnya.

Suasana pantai yang tak terlalu ramai atau cenderung privat akan membuat wisatawan enggan pindah dari panorama Pantai Sekotong.  Sebab, pantai ini hanya padat pengunjung pada saat akhir pekan atau musim liburan sehingga masih bisa dikategorikan sebagai pantai perawan. Orang-orang memuji keunikan "pantai merica", pantai dengan pasir berbulir-bulir bak biji merica.

Pantai Sekotong juga menawarkan keindahan matahari terbit dan tenggelam  yang menyinari seluruh lanskap dengan cahaya kuning cerah. Perbukitan hijau menjadi latar pantai yang menambah kecantikan Sekotong. Terlebih, dengan banyaknya karang-karang yang berada di sepanjang tepian pantai sehingga menambah keunikan. Jika memiliki tenaga berlebih, wisatawan pun bisa mendaki bukit-bukit di sekitar pantai.

Sebab, setibanya di puncak, wisatawan akan disuguhi panorama alam cantik dengan perpaduan indahnya pantai dan birunya air laut, Gunung Agung di Bali yang menjulang, serta gugusan pulau kecil di seberang laut. Sungguh, karya Sang Pencipta yang terhampar luas bak lukisan.

Pantai Sekotong tak hanya menjanjikan pemandangan alamnya yang indah karena wisatawan pun bisa menikmati keindahan budi daya biota laut. Beberapa biota laut yang dibudidayakan di sini, antara lain, lobster, ikan kerapu, teripang kerang abalone, dan ikan tongkol. Selain itu, hewan-hewan bawah lautnya pun tak kalah menarik. Karena itu, tak salah memang jika menyebut Pantai Sekotong adalah destinasi unggulan bagi wisatawan yang ingin surfing, snorkeling, maupun diving.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement