Sabtu 30 Sep 2017 13:48 WIB

Kopi Lampung Diminati Jepang dan Timur Tengah

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Kopi Lampung (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Kopi Lampung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kopi produksi Lampung ternyata diminati masyarakat Jepang dan Timur Tengah. Hal itu terbukti dengan ekspor kopi lampung ke kawasan itu relatif tinggi.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekubang) Pemprov Lampung Adeham mengatakan, kopi produksi Lampung sangat diminati Jepang dan Timur Tengah. "Lampung dapat mengekspor kopi ke luar negeri di antaranya Jepang dan Timur Tengah, " kata Adeham seusai meninjau kebun kopi di Tanggamus, Sabtu (30/9). Menurutnya, peran komunitas kopi di Lampung dapat berkontribusi mengenalkan produksi dan kualitas kopi terbaik asal Lampung.

Ia mengatakan cita rasa kopi asal Lampung sangat luar biasa. Dampaknya, Jepang dan Timur Tengah menjadi pengimpor kopi terbesar asal Provinsi Lampung. Lahan perkebunan kopi di Lampung seluas 147 ribu hektare tersebar di Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Utara, dan Waykanan.

Ia mengklaim luas perkebunan kopi di Lampung terluas di Indonesia, dan produksi biji kopi terbesar yakni 120 ribu ton per tahun. "Dari sektor perkopian di Lampung tersebut sangat berpengaruh dengan pertumbuhan ekonomi di Lampung. Lampung wilayah pengekspor kopi terbesar, " kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Lampung tesebut.

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo saat membuka rangkaian peringatan Hari Kopi Internasional (International Coffee Day) di Bandar Lampung Jumat (29/9) mengatakan, International Coffee Day merupakan ajang promo kopi fine robusta, kopi spesial Lampung.

Fine robusta menjadi produk kopi unggulan Lampung, karena lebih disukai penikmat kopi di berbagai kafe. Fine robusta dihasilkan dari budi daya kopi petik merah yang harganya dua kali lipat dari kopi asalan. "Kopi ini lebih disukai pemilik kafe dan menjadi favorit peminum kopi. Ini sejalan dengan misi Pemprov Lampung meningkatkan nilai tambah dan penghasilan petani kopi," ujar Ridho.

Fine robusta dinilai lebih bagus dari grade satu dan dihasilkan para petani di sentra kopi Sumberjaya, Waytenong, dan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat serta dari Ulubelu, Tanggamus. "Semua kopi yang tampil di Hari Kopi Internasional merupakan produk terbaik. Seluruh peserta komit menampilkan produk kopi unggulannya," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung, Dessy Desmaniar Romas.

Peringatan Hari Kopi Internasional, kata Ridho, merupakan rangkaian promosi kopi sebagai komoditas unggulan perkebunan Lampung. Sebelum kegiatan ini, Pemprov Lampung menggelar tiga festival kopi yakni Lampung Coffee Festival (Lacofest) dengan target meningkatkan branding kopi Lampung pada 7-8 Desember 2016, serta Coffee Bussiness Meeting 2-3 Agustus 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement