REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Ribuan wisatawan mancanegara yang menumpang kapal pesiar Princess Cruises "Come Back New" mengunjungi sejumlah objek wisata di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (28/9).
"Mereka mengunjungi Pelabuhan, Klenteng, Alun-alun, Gereja Merah, Museum Probolinggo dan Traditional Market (Pasar Baru)," kata Kabid Promosi Wisata Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Probolinggo Suciati Ningsih di Probolinggo, Jumat (29/9).
Kapal Princess Cruises berkapasitas 2.272 penumpang yang berangkat dari Australia pada 20 September 2017 dengan tujuan akhir ke Lombok, sebelum kembali ke Australia pada 4 Oktober 2017. Dari jumlah kapasitas penumpang, sebanyak 1.500 di antaranya berkunjung ke Kota Probolinggo dan 80 orang memilih ke Gunung Bromo, namun tidak semua mengambil paket tour dan sekitar 100 orang saja yang ikut tour guide lokal Kota Probolinggo.
"Di Museum Probolinggo, mereka disuguhi penampilan seni budaya tradisional Kota Probolinggo karena kami menggandeng sanggar lokal untuk menghibur para turis, agar lebih mengenal salah satu budaya di Indonesia di antaranya tari Jaran Bodhag, Musik Patrol dan Reog," tuturnya.
Menurutnya Princess Cruises bukanlah kapal pesiar pertama yang bersandar dan menjadikan Kota Probolinggo sebagai salah satu destinasi wisata, sehingga pihak Disbudpar terus berupaya agar wisatawan kapal pesiar tetap memilih Kota Probolinggo dalam tujuan mereka berwisata.
"Kami harus bisa mengembangkan paket wisata dalam mempromosikan wisata di Kota Probolinggo. Sebenarnya, ada wisata sapi brujul, tetapi peminatnya masih belum banyak dan pengembangan wisata tidak bisa ujug-ujug, tapi butuh proses, dan inilah yang sedang kami lakukan," katanya.
Membentuk destinasi wisata baru, lanjut dia, bukan menjadi hal mudah karena harus menciptakan hal baru yang diimbangi dengan komitmen semua pihak karena adanya wisata yang menarik akan memudahkan promosi ke pihak luar.
"Selain wisata alam, para turis itu sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan umum seperti Museum dan Gereja Merah. Alhamdulillah, setiap kunjungan wisata dari kapal pesiar di tahun 2017 ini meningkat di setiap kunjungan karena sekarang saja sudah 100 paket, belum turis yang independen atau jalan-jalan sendiri di Kota Probolinggo," ujarnya.
Ia mengatakan kehadiran para turis itu selain menguntungkan agen travel, sektor ekonomi riil pun ikut bergerak meningkat seperti becak pariwisata, UKM penjual barang hasil daur ulang, pasar modern lokal hingga toko-toko pakaian di sekitar Jalan Panglima Sudirman karena tidak sedikit turis yang membelanjakan uangnya di Kota Probolinggo.
Salah seorang wisatawan asal Australia Cloe mengaku tertarik dan ingin mengetahui seperti apa Kota Probolinggo, sehingga memilih paket wisata tour lokal Kota Probolinggo. "Saya rasa Kota Probolinggo cukup bagus dan masyarakatnya ramah, sehingga saya senang di sini," katanya dalam bahasa Inggris.