REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan kunjungan wisatawan meningkat hingga 20 persen sejak Gunung Agung di Pulau Bali berstatus awas dan ditutup untuk turis.
"Dari hasil evaluasi kami, dalam beberapa pekan terakhir ini terjadi peningkatan kunjungan wisatawan sekitar 10 hingga 20 persen, karena objek wisata Gunung Agung ditutup," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib di Mataram, Jumat (29/9).
Menurutnya, peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Mataram berdasarkan infomasi dari para pelaku pariwisata terutama hotel yang melaporkan terjadinya peningkatan huninan. Latif menilai, peningkatan kunjungan wisatawan itu sebagai dampak positif dari terjadinya peningkatan status vulkanik Gunung Agung.
Karenanya, para tamu yang biasanya tinggal lebih lama di Pulau Bali, kini beralih ke Pulau Lombok untuk menghabiskan masa liburannya. "Jadi tamu yang biasanya menginap satu malam dua hari, kini bisa mencapai tiga malam empat hari, bahkan ada juga yang lebih," sebutnya.
Latif memprediksi, kunjungan wisatawan akan terus meningkat apalagi eskalasi Gunung Agung semakin mengakhawatirkan, karenanya pemerintah kota dan pemerintah provinsi secara umum harus mempersiapkan berbagai akses penunjang agar wisatawan bisa aman dan nyaman selama berada di daerah ini. "Kesiapan juga harus ditunjukkan dengan pemberian pelayanan maksimal kepada para wisatawan," ujarnya.
Di samping itu, untuk mendukung kepariwisataan apabila bandara ditutup, maka pemerintah daerah harus menyiapkan akses transportasi alternatif yang cepat, aman dan nyaman.
Lebih jauh Latif menyebutkan, jumlah kunjungan wisatawan ke kota ini sudah melampaui target yang ditetapkan yakni sebanyak 800 ribu. "Jumlah wisatawan sudah mencapai hampir 800 ribu orang, dari target sekitar 700 ribu orang," ujarnya.
Ia mengatakan, dari 800 ribu wisatawan itu didominasi oleh wisatawan nusantara, sementara untuk wisatawan asing masih berkisar hanya 10-12 persen dari jumlah tersebut. Untuk target wisatawan asing di Kota Mataram sebanyak 200 ribu, sementara target se-NTB 1,2 juta.
Menurutnya, realisasi target kunjungan wisatawan tahun ini dinilai relatif tinggi karena banyaknya kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) yang dilaksanakan di Kota Mataram. "Kegiatan MICE inilah yang mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Mataram," katanya.