REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas Gunung Agung disebut tak mempengaruhi niat wisatawan untuk berkunjung dan berwisata ke Bali. Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan, hingga saat ini belum terjadi penurunan jumlah wisatawan di Bali meskipun peringatan perjalanan telah dikeluarkan.
"Belum ada (penurunan). Walaupun ada travel warning apapun tetap saja penuh pesawat. Hotel juga tetap penuh. Saya kira mereka lihat sendiri apa yang terjadi di Bali," ujar Pastika di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (28/9).
Kendati demikian, ia tetap mengimbau agar wisatawan tak mendekati wilayah yang terkena dampak Gunung Agung. Sebab, menurut dia, masih terdapat wisatawan yang justru mendekati wilayah bahaya itu. "Saya anjurkan jangan mendekati tempat bahaya, itu saja. Masih ada itu, saya lihat. Tapi saya imbau kepada mereka semua terutama yang senang wisata petualangan. Justru dia ingin lihat. Kalau bisa mereka stay away dari daerah itu," kata dia.
Ia berharap, aktivitas Gunung Agung ini tak membuat para turis khawatir untuk berkunjung ke Bali. Namun, wisatawan perlu mematuhi instruksi kepala daerah agar menjauh dari wilayah bahaya. "Aman, orang ke Karangasem saja masih aman, asal nggak di desa yang sekitar gunung," ujar Pastika.
Hingga saat ini, Pastika menyebut jumlah total pengungsi akibat aktivitas Gunung Agung ini mencapai sekitar 120 ribu. Sementara itu, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani juga mengatakan, perkembangan dan aktivitas Gunung Agung di Bali tak akan berpengaruh terhadap sektor pariwisata.
"Namun yang perlu kami tekankan, tidak ada masalah berkaitan dengan pariwisata. Sudah dilakukan strategi bagaimana kemudian memang terjadi dampak yang lebih luas berkaitan dengan transportasi," kata Puan.
Ia menegaskan, kondisi di Bali akan tetap aman, meskipun sembilan kabupaten dan kota di Bali tercatat terdampak aktivitas Gunung Agung ini.