Rabu 27 Sep 2017 21:47 WIB

Wisata MICE Berpotensi Jadi Andalan Pendapatan Devisa

Ilustrasi.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kegiatan wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) berpeluang menjadi andalan untuk meningkatkan pendapatan devisa sektor pariwisata mengingat pengeluaran pelancong bisnis tersebut rata-rata tiga kali lebih besar dari wisman biasa (leisure).

"Spending money (pengeluaran uang) wisatawan MICE di Asia Tenggara rata-rata mencapai tiga setengah kali dibandingkan 'leisure'. Bahkan di Eropa bisa tujuh kalinya," kata Chairman Indonesia Convention and Exhibition Bureau (Inaceb), Budi Tirtawisata pada Incentive Travel & Convention Meetings (IT&CM) Asia di Bangkok, Rabu (27/9).

Menurut CEO Panorama Group ini, wisatawan MICE umumnya datang dalam jumlah besar. Wisatawan MICE juga berpotensi untuk berubah menjadi wisatawan biasa (leisure) sebelum dan sesudah konvensi. "Itu yang menyebabkan tingkat pengeluaran wisatawan MICE jauh lebih besar dibandingkan wisatawan biasa," katanya.

Keuntungan lain dari kegiatan MICE, lanjut Budi, adalah memberikan sumbangan bagi naiknya citra destinasi. Wisatawan MICE pada umumnya adalah para pembuat keputusan termasuk CEO perusahaan. Dengan begitu kekuatan informasi tentang destinasi yang mereka sampaikan akan berdampak lebih kuat dalam promosi.

Oleh karena itu, Inaceb ikut berada di garis terdepan dalam mempromosikan kota-kota unggulan wisata MICE untuk memacu peningkatan kegiatan konferensi dan pameran berskala internasional di dalam negeri. Saat ini, pemerintah telah menetapkan 16 kota unggulan kegiatan MICE di Tanah Air, antara lain Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makasar dan Medan.

Selain melalui promosi, pihaknya aktif menjalin kerja sama dengan mitra biro konvensi dan pameran dari negara lain serta mengikuti lelang (bidding) penyelenggaraan MICE di kota-kota tersebut.

Ia mengatakan kota yang dinilai siap menyelenggarakan ajang MICE internasional harus memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah. Antara lain memiliki gedung konvensi bagi penyelenggaraan MICE. Ketersediaan rute penerbangan internasional dan konektivitas antarwilayah juga menjadi pertimbangan utama serta aspek penunjang wisata lainnya seperti hotel, restoran dan jasa penyewaan kendaraan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement