REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan destinasi pariwisata yang unik. Tidak heran NTT menjadi magnet bagi wisatawan asing berkunjung ke daerah ini.
"Tidak semata harus detinasi unik yang dijual ke wisatawan, pihaknya juga tetap mengembangkan sektor-sektor pariwisata yang telah populer dan telah dikenal luas wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) NTT Jelamu Ardu Marius di Kupang, Ahad (17/9).
Jelamu mengatakan hal itu terkait dengan kesiapan Dinas Pariwisata NTT dalam mengembangkan sektor ini sehingga menjadi magnet bagi wisatawan terus berkunjung ke daerah ini. Dia menyebut destinasi Makanan Tradisional Terpopuler (Most Popular Traditional Dishes) "Daging Sei" dari Kota Kupang.
Tempat Menyelam Terpopuler (Most Popular Diving Spot) yaitu Teluk Maumere di Kabupaten Sikka, Tempat Berselancar Terpopuler (Most Popular Surfing Spot) yaitu Pantai Tarimbang di Kabupaten Sumba Tengah.
Berikut Festival Pariwisata Terpopuler (Most Popular Tourism Festival) yaitu Festival Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Tujuan Wisata Baru Terpopuler (Most Popular New Destination) yaitu Pantai Mbawana di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Selanjutnya adalah Kampung Adat Terpopuler (Most Popular Traditional Village) yaitu Kampung Bena di Kabupaten Ngada dan Obyek Wisata Unik Terpopuler (Most Popular Unique Tourism Spot) yaitu Pulau Gunung Api Batu Tara di Kabupaten Lembata dan masih banyak lagi yang lainnya.
"Destinasi-destinasi ini tidak ada dan tidak dimiliki daerah lain di NTT sehingga wajar apabila pihaknya fokus memperkenalkan ke publik terutama ke wisatawan ketika pemerintah proaktif membuka akses penerbangan dari dan ke berbagai daerah dan negara kian marak," kata Jelamu.
Jelamu mengatakan distinasi-destinasi ini menjadi jualan utama bagi wisatawan terutama wisman dari Australia dan Tiongkok yang diperkirakan akan mendominasi arus kunjungan ke NTT dalam 2017 dan 2018 mendatang.
"Dari 1,16 juta wisman yang datang ke Indonesia hingga Agustus 2017, Wisman asal Tiongkok menjadi yang tertinggi mencapai 13,19 persen, disusul Singapura 9,83 persen, Malaysia 9,62 persen, Australia 7,91 persen, dan India 4,19 persen," katanya.
Meskipun di tingkat NTT hingga Agustus 2017 jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di daerah ini masih didominasi wisatawan nusantara ketimbang wisman. Total jumlah wisatawan mencapai 23.052 orang dengan rincian 21.241 orang tamu nusantara dan 1.811 orang tamu mancanegara.
Sehingga jika dibandingkan dengan sebelumnya 2017 jumlah wisatawan yang menginap pada sejumlah hotel berbintang di NTT sebanyak 20.724 orang dengan rincian 19.167 orang wisatawan nusantara dan 1.557 orang wisman.