REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebuah tim peneliti baru-baru ini menemukan bahwa menggabungkan pengobatan penyalahgunaan zat dengan perawatan medis biasa dapat berhasil mengobati orang dengan kecanduan opioid atau alkohol. Menurut para periset, model ini bisa menjadi cara yang lebih murah dan lebih mudah diakses untuk mengatasi kecanduan opioid daripada memperluas pasokan klinik perawatan khusus nasional.
Seperti dilansir dari laman, The Indian Express, studi tersebut menemukan bahwa pasien, yang menggabungkan pengobatan penyalahgunaan zat dengan perawatan medis primer lebih dua kali lebih mungkin untuk menerima pengobatan untuk penyalahgunaan opioid atau alkohol, dibandingkan dengan rekan yang menerima layanan perawatan primer biasa. "Model baru untuk mengintegrasikan perawatan untuk gangguan penggunaan zat dengan perawatan medis utama pasien dapat memperluas akses terhadap pengobatan dengan biaya lebih rendah dan dengan cara yang lebih mudah diakses," kata pemimpin penulis Dr. Katherine E. Watkins, dari RAND.
Seorang nirlaba organisasi penelitian pasien dalam model perawatan kolaboratif juga secara signifikan lebih cenderung melaporkan pantangan dari opioid atau alkohol enam bulan setelah perawatan dini, penanda kunci keberhasilan pemulihan. Tim melibatkan 377 orang dengan gangguan penyalahgunaan opioid atau alkohol, yang mendapat perawatan medis di dua lokasi. Para peserta secara acak menerima perawatan medis mereka dari penyedia layanan primer yang biasa atau dari penyedia layanan, yang bermitra dengan terapis dan koordinator perawatan dan mendapat pelatihan khusus untuk memberikan perawatan berbasis bukti.
Sistem perawatan kolaboratif dirancang untuk meningkatkan penyampaian pengobatan psikoterapi singkat enam sesi dan atau pengobatan dengan bantuan pengobatan untuk mengurangi hasrat untuk opioid atau alkohol. Temuan menunjukkan bahwa setelah enam bulan, 32,8 persen peserta dalam model perawatan kolaboratif melaporkan bahwa mereka telah melakukan abstain dari opioid atau alkohol pada bulan sebelumnya, dibandingkan dengan 22,3 persen yang dirawat di sistem perawatan primer biasa.
Para peneliti menyatakan bahwa di antara orang-orang dengan masalah penyalahgunaan zat, pantang dikaitkan dengan kemungkinan kambuhan yang lebih rendah dibandingkan. Hasilnya menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk berhasil mengobati orang-orang yang kecanduan opioid atau alkohol dalam perawatan primer. Temuan ini muncul secara online oleh jurnal JAMA Internal Medicine.