Ahad 10 Sep 2017 21:02 WIB

Desa Wisata Mangunan Sediakan Konsep Homestay Rumah Joglo

Rumah model Joglo/ilustrasi
Foto: Yasin Habibi/Republika
Rumah model Joglo/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Masyarakat sadar wisata Desa Wisata Kaki Langit Desa Mangunan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan 'homestay' atau tempat menginap wisatawan dengan konsep limasan atau berbentuk rumah joglo. Hal itu berdasarkan tradisi rumah tinggal nenek moyang.

"Homestay di Kaki Langit ini semuanya konsep limasan, karena memang rumah limasan ini telah menjadi tradisi rumah tinggal nenek moyang," kata pengelola 'homestay Joyo' Desa Wisata Kaki Langit Bantul Karyadi di Bantul, Ahad (10/9). Menurut dia, homestay atau rumah warga setempat yang difungsikan sebagai tempat menginap tamu dan wisatawan desa wisata di Kaki Langit Desa Mangunan dikembangkan sejak setahun lalu setelah ada pendampingan dari Dinas Parwisata setempat.

Ia mengatakan, kalau destinasi wisata Kaki Langit sendiri mulai berkembang sejak dua tahun lalu menyusul pertumbuhan objek-objek wisata di wilayah perbukitan Mangunan, yang saat ini makin banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. "Kalau awalnya yang berminat menginap di homestay limasan ini para mahasiswa-mahasiswa yang sedang melakukan makrab (malam keakraban) tiap akhir pekan, namun sekarang ini banyak wisatawan yang menginap," katanya.

Karyadi yang mengelola tiga homestay dengan konsep rumah limasan ini mengaku saat ini setiap akhir pekan permintaan wisatawan menginap tinggi, dan selalu penuh, sementara kalau hari-hari biasa penuh saat ada event-event tertentu. "Mulai ramainya sejak dua kali libur Lebaran, dan homestay ini karena untuk mendukung kemajuan pariwisata yang ada di Mangunan. Dan Alhamdulillah tahun ini 'homestay' limasan ini menjadi finalis lomba homestay tingkat nasional," katanya.

Ia mengatakan, saat ini wisatawan yang menginap di homestay yang struktur bangunan didominasi kayu mayoritas dari luar daerah seperti dari Jakarta bahkan luar Jawa seperti wisatawan Bali dan Palembang, sedangkan wisatawan lokal jarang. "Tarif sewa homestay per hari berkisar Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu per kamar. Dan setiap homestay sudah dilengkapi dengan instalasi pengolahan limbah komunal sesuai arahan dan pembinaan Dinas Pariwisata," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement