REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banten, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Banten H. Wahidin Halim dan Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita meluncurkan Festival Pesona Tanjung Lesung 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (5/9). Penyelenggaraan Festival Pesona Tanjung Lesung 2017 dengan mengangkat tema “Sport & Adventure” ini akan berlangsung di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten pada 22-24 September 2017.
Penyelenggaraan festival budaya yang dipadukan dengan wisata olahraga (sport tourism) tersebut selain sebagai sarana efektif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Banten juga sekaligus mempromosikan Tanjung Lesung yang ditetapkan pemerintah sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas yang akan menjadi ‘Bali Baru’. Menpar Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan Festival Pesona Tanjung Lesung (FPTL) 2017 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, administrator KEK Tanjung Lesung, PT Banten West Java TDC, serta didukung oleh Kemenpar.
“Penyelenggaraan festival seperti ini akan memperkuat unsur 3 A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) khususnya untuk atraksi sekaligus sebagai sarana yang efektif untuk mempromosikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas,” kata Menpar Arief Yahya.
Arief Yahya menilai ‘Sport & Adventure’ yang dijadikan sebagai tema dalam FPTL 2017 dengan menampilkan event unggulan antara lain Rhino XTriathlon, MTB XC Race, dan Internasional Bebegig mempunyai daya tarik cukup tinggi mengingat kawasan wisata Tanjung Lesung dan obyek wisata di Kabupaten Pandeglang lainnya sangat mendukung terutama Taman Nasional Ujung Kulon (Ujung Kulon National Park) yang menjadi habitat binatang langka badak bercula satu sudah lama dikenal ke manca negara dan menjadi ikon pariwisata Banten.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, penyelenggaraan kegiatan festival akan menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan KEK Tanjung Lesung yang belakangan ini semakin menarik para investor. “Nilai investasi yang masuk di KEK Tanjung Lesung tahun 2016 sebesar Rp 171,5 miliar, dari proyeksi sebesar Rp 1,9 triliun pada 2016-2017,” kata Arief Yahya seraya mengatakan, kontribusi wisatawan mancanegara (wisman) dari KEK Tanjung Lesung diproyeksikan sebesar 1 juta wisman, dari target nasional sebesar 20 juta wisman pada 2019.
Penyelenggaraan FPTL 2017, menurut Hj. Irna Narulita, selain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan juga sebagai sarana mendorong kesadaran masyarakat menjadikan event wisata ini mendunia. “Kegiatan festival ini akan meningkatkan roda perekonomian masyarakat,” kata Hj. Irna Narulita.
Kegiatan FPTL 2017 akan mendorong tumbuhnya kesadaran dan antusiame masyarakat dalam membangun atraksi wisata unik dengan sentuhan lokal maupun dentifikasi nilai-nilai dan atribut lokal yang dapat dikemas menjadi atraksi wisata. Kegiatan FPTL 2017 akan dimeriahkan dengan Lomba Kolecer dan Bebegig atau orang-orangan sawah untuk mengusir hama sawah seperti burung hantu atau tikus pada 22-24 September 2017. Selain itu Rhino XTriathlon pada 24 September 2017 dan lomba MTB XC Marathon (Mountain Bike Cross Country) dan Sunset Trail Run pada 23 September 2017). Rhino XTriathlon dengan panjang lintasan renang 500 meter dan 1000 meter, rute sepeda 10 kilometer untuk satu putaran, dan rute lari 5 kilometer untuk satu putaran berada kawasan Tanjung Lesung meliputi area Beach Club, Mercu Suar, Sailing Club, Blue Fish, Bukit Mundi, Jalan Arteri, Desa Kalicaa, Pantai Bodur, dan Golf Land.
Pada November 2016 yang lalu jumlah kunjungan wisatawan ke Banten sebanyak 510.458 orang, sedangkan pada Desember 2016 meningkat menjadi 569.430 wisatawan, sedangkan pada Juli 2017 sebanyak 399.551 wisatawan atau naik signifikan dibanding Juli 2016 sebanyak 385.214 wisatawan.