Selasa 05 Sep 2017 12:06 WIB

Jangan Asal, Begini Cara Menyusui yang Tepat

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Ibu yang paham akan manfaat besar ASI tidak akan tidak menyusui bayinya.
Foto: Republika/Prayogi
Ibu yang paham akan manfaat besar ASI tidak akan tidak menyusui bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASI merupakan sumber nutrisi paling unggul untuk bayi. Ada beragam manfaat yang tersimpan di balik pemberian ASI eksklusif. Akan tetapi, manfaat yang diberikan ASI dapat berkurang jika cara ibu menyusui tidak tepat.

"Manfaat dan keunggulan ASI juga ditentukan dari cara ibu menyusui," kata spesialis kandungan sekaligus dr Febriansyah Darus SpOG(K).

Febriansyah mengatakan salah satu kesalahan dalam proses menyusui adalah posisi pelekatan yang tidak benar. Dalam proses menyusui, seringkali hanya bagian puting payudara ibu saja yang masuk ke dalam mulut anak. Padahal, seluruh bagian areola payudara ibu harus masuk ke dalam cakupan mulut anak.

Posisi pelekatan yang salah ini biasanya akan membuat anak mengeluarkan suara kecapan saat menyusu pada ibu. Suara kecapan ini juga sering disalahartikan sebagai tanda bahwa bayi telah menyusu dengan lahap.

"Yang benar itu menyusui tidak bunyi. Kalau ada bunyi, itu yang sebabkan lecet," sambung Febriansyah.

Proses menyusui yang benar harus dimulai dengan mencari posisi menyusui yang nyaman. Setelah ibu menemukan posisi nyaman, posisikan perut bayi menghadap perut ibu. Setelah itu, pastikan wajah anak menghadap payudara ibu.

Sebelum proses menyusui dimulai, ibu harus menyokong bagian punggung bayi dengan tangan mereka. Sokongan diperlukan karena bayi yang baru lahir belum bisa menyesuaikan posisinya sendiri.

"Tiga bulan baru bisa," ujar Febriansyah.

Setelah sokongan sudah diberikan, pastikan dagu bayi menempel pada daging payudara ibu. Setelah itu, pastikan anak membuaka mulut dengan lebar agar seluruh bagian areola payudara ibu masuk ke dalam mulut anak.

Febriansyah mengatakan keberhasilan menyusui tidak dapat terjadi begitu saja. Ibu perlu belajar mengenai teknik menyusui yang tepat sejak sebelum proses persalinan. Di sisi lain, ayah juga perlu memberi dukungan yang baik agar proses menyusui menjadi lebih ringan. "Bisa ikut kelas laktasi," terang Febriansyah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement