REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perusahaan ritel asal Inggris, John Lewis, menghapuskan pemisahan label gender pada produk pakaian anak yang dijualnya. Gerakan tersebut bermaksud menghindarkan stereotip gender yang seolah mendikte konsumen mengenai kesesuaian baju untuk anak lelaki dan perempuan.
Artinya, tidak ada lagi label boys dan girls pada merek pakaian anak John Lewis. Alih-alih demikian, seluruh pakaian kini mencantumkan label "Girls & Boys" atau "Boys & Girls" dan tidak lagi diletakkan pada lokasi terpisah di area pertokoan.
Gaya busana anak pada koleksi John Lewis tetap tidak berubah setelah keputusan ini. Sebagai contoh, gerai tetap menyediakan gaun bunga-bunga dan rok, tetapi menambahkan kemeja floral netral yang juga bisa dikenakan anak lelaki maupun anak perempuan.
Gerai yang pertama kali buka di Oxford Street, London, Inggris, pada 1864 itu juga merilis koleksi uniseks khusus anak, termasuk gaun dan rok bergambar dinosaurus atau blus bertema ruang angkasa. Sementara, seragam sekolah agaknya menjadi satu-satunya pakaian yang tetap dianggap netral.
Situs resmi John Lewis hingga kini masih membedakan bagian busana anak lelaki dan perempuan. Namun, Kepala Divisi Pakaian Anak John Lewis, Caroline Bettis, mengatakan pihak manajemen akan segera meninjau ulang konten laman dan menyamakannya dengan toko.
"Kami tidak ingin ada pengaruh stereotip gender dalam koleksi John Lewis dan bermaksud menyediakan pilihan dan variasi yang lebih banyak kepada pelanggan sehingga orang tua atau anak dapat memilih apa pun yang ingin mereka kenakan," kata Bettis.
Langkah John Lewis didukung banyak pihak, mengingat banyak lini busana yang masih bersikap seksis dalam pemasarannya. Misalnya, iklan pakaian anak yang memaksakan warna pakaian dan motif tertentu pada masing-masing gender, dikutip dari laman Independent.