REPUBLIKA.CO.ID, Starbucks dikenal sebagai kedai kopi ternama di dunia. Namun melalui perusahaan Starbucks Corp, kedai kopi tersebut juga memiliki usaha kedai teh beranam Teavana. Keberadaannya cukup populer di Amerika Serikat (AS). Namun Teavana tidak sepopuler 'saudaranya', yakni Starbucks. Dilansir melalui Fortune, Starbucks Corp dikabarkan akan menutup sebanyak 78 gerai Teavana di Indianapolis.
Penutupan Teavana diketahui sehubungan dengan gugatan dari Simon Property Group Inc yang melaporkan Starbucks pada 21 Agustus 2017 lalu. Simon Group melayangkan gugatan hukum terkait klaim Starbucks yang tidak memenuhi kewajiban sewa. Kemudian Starbucks juga menempatkan harga saham di atas kewajiban kontrak yang telah disepakati. Hal tersebut terkait dengan pusat perbelanjaan dan peritel, serta konsumen yang mengandalkan toko Teavana.
Tuntutan hukum tersebut diajukan karena pihak Simon Property Group Inc bergantung pada setiap penyewa yang memenuhi persyaratan. Hal tersebut dilakukan demi mengoperasikan pusat perbelanjaan di negara bagian Indianapolis. Simon Group juga tengah mencari perintah sementara dan permanen dalam upaya mencegah Starbucks menutup tokonya. Menanggapi hal tersebut, juru bicara Starbucks menjelaskan bahwa pihaknya akan menanggapi dan berusaha menyelesaikan perselisihan.
Starbucks Corp berbasis di Seattle, dan diketahui telah mengakuisisi Teavan sejak Desember 2012 lalu. Perusahaan teh tersebut dikenal dengan racikan daun eksotikanya. Saat itu diketahui Starbucks mengakuisisi Teavana seharga 620 juta dollar AS. Namun pada akhir Juli, Starbucks mengumumkan akan menutup 379 gerai Teavan karena kinerja rendah. Penutupan tersebut terus berlanjut di beberapa daerah lainnya.