REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Perhelatan Sport Tourism Nongsa Challenge 2017 berakhir manis. Event yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Kepulauan Riau serta Dinas Pariwisata Batam itu berhasil membuat ratusan wisatawan mancanegara menikmati alam Nongsa, Batam, Ahad (27/8).
Kent Mcallum dari Cycosports Singapore sebagai panitia pelaksana perhelatan mengatakan Nongsa dipilih karena memiliki alam yang cantik, fasilitas yang sangat lengkap dan infrastruktur yang baik dan layak untuk balapan. "Jadi jika fasilitas memadai, tentu saja sangat bisa menerima wisatawan maupun peserta dengan baik dan dengan jumlah banyak, ini bagian dari suksesnya acara," ujar Kent.
Acara Sport Tourism ini dibuka oleh perwakilan Kementerian Pariwisata, Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Asdep Segmen Pasar Personal Hendri Noviardi, Kepala Dinas Pariwisata Riau Boeralimar, dan Kepala Dinas Pariwisata Batam Febrialin di Pelabuhan Batam Centre.
Dalam perhelatan tersebut peserta mayoritas dari luar negri. Total peserta yang bertanding adalah 115 dari 18 negara dan 6 pesepeda dari dalam negri. "Sasarannya lihat indahnya Nongsa kami, nikmati alamnya, dan buktikan fasilitasnya. Terima kasih juga kepada Kemenpar, karena dengan dukungan pusat, acara ini bisa meriah dan berlangsung sukses," ujar Kepala Dinas Pariwisata Riau Buralimar.
Nongsa adalah sebuah kecamatan di Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia. Kecamatan ini terkenal dengan wisata pantainya. Beberapa pantai wisata yang terkenal antara lain Pantai Nongsa, Pantai Maimun, Pantai Tanjung Bemban dan Pantai Sekilak. Kecamatan Nongsa juga memiliki sejumlah resort dan padang golf berstandar internasional yang menjadi tujuan wisatawan domestik dan mancanegara.
"Ada bintang lima, ada pelabuhan Nongsa, jika datang ke sini, cukup bersandar bisa langsung menikmati Indonesia. 30 menit saja dari Singapura dan Malaysia," kata Febrialin.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, Kemenpar akan konsisten mendukung daerah terutama yang memiliki kalender event yang konsisten, punya potensi mendatangkan wisatawan dan dikelola dengan profesional.
"Kalander event itu harus jelas, harus konsisten bahkan kalau bisa sudah ditentukan tahun depan tanggal pelaksanaannya. Karena dengan cara ini, maka Kemenpar akan mudah mempromosikannya dan mendukungnya dengan baik," ujar Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat atas suksesnya acara sport tourism di Batam itu. Kota Batam, kata Arief Yahya, merupakan salah satu kantong besar yang dimiliki Indonesia. Booming pariwisata di Kepri tidak akan bisa dihindarkan jika banyak kegiatan yang seperti Nongsa Challenge digelar.
Semakin banyak crowd tourism di sana, maka segala macam atraksi bisa dibuat dan laku di area yang masuk cCrossborder tersebut. Dan kebetulan, Batam yang ada di Provinsi Kepri dekat dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia. Pasarnya sangat besar. Di Singapura saja, ada 3,5 juta orang Singapura, 1,5 juta ekspatriat, dan 15.5 juta wisatawan asing masuk setiap tahunnya.
Waktu tempuh dari Singapura tidak lama. Penyeberangan Batam- Singapura hanya 30 sampai 45 menit. "Jangan juga dilupakan ada kedekatan budaya antara Singapura dan Batam yang sama-sama Melayu, semua harus dijaga dan ditingkatkan," kata Arief Yahya.
sumber : Kemenpar
Advertisement