REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Buralimar menargetkan Festival Otak-otak yang digelar pada 25-27 Agustus 2017 di Kepri Mall, Batam menjadi 'go international'. "Kami targetkan go international, sehingga festival ini dapat dikenal pada tingkat international. Tujuannya tentu untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara," kata dia, di Batam, Jumat (25/8).
Festival Otak-otak ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Kepulauan Riau, dan sebelumnya pernah digelar Dinas Pariwisata provinsi setempat. Kegiatan ini dibuka Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Diana Tikupasang.
Buralimar menjelaskan, festival yang digelar PHRI ini, turut menggandeng sejumlah lembaga, seperti Indonesian Chef Association (ICA), Aspabri serta Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari). "Kami dorong festival menjadi salah satu kegiatan kepariwisataan di Kepri, dan tentunya dukungan dari pemerintah pusat sangat diharapkan demi sukses festival ini," ujarnya.
Festival otak-otak yang baru pertama kali digelar PHRI ini, diikuti 34 peserta dari hotel dan restoran di Batam, dan dia berharap terus berlanjut menjadi salah satu agenda tahunan. Otak-otak, kata dia, sejenis makanan khas masyarakat. Kepulauan Riau terbuat dari ikan yang dibakar dan dibungkus daun.
"Dari dulu makanan otak-otak sudah turun temurun berasal dari masyarakat Kepri. Nantinya akan dibuat kegiatan serupa bertaraf internasional," kata dia.
Salah satu pengunjung di festival otak-otak, Siti Ramona mencicipi otak-otak secara gratis pada acara pembukaan tersebut. Dia mengungkapkan kelezatan setiap kreasi otak-otak yang diolah dan dihias secara profesional oleh para peserta.
"Masing-masing dari stan menawarkan cita rasa yang berbeda. Bentuknya juga menggoda mata. Sudah seharusnya makanan khas daerah Kepri mendunia," katanya lagi.
Ramoda mengatakan, makanan khas masyarakat Kepri itu sudah selayaknya dilestarikan dan dipromosikan sebagai salah satu objek wisata kuliner unggulan. "Kami tahu otak-otak ini sering dicari para wisatawan dari Malaysia dan Singapura. Secara tidak langsung, otak-otak bisa menarik minat wisatawan untuk menikmati kuliner ini ke Batam," kata dia pula.