REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa kehamilan hingga menyusui adalah momen luar biasa yang dinantikan para ibu. Banyak cerita seru yang tak terlupakan, salah satunya di saat mengalami ngidam. Ngidam menjadi sebuah pengalaman unik bagi wanita hamil yang ditandai dengan besarnya dorongan keinginan akan suatu hal, pada umumnya terkait konsumsi makanan atau minuman tertentu.
Dijumpai pada Media Gathering Festival Ngidam SGM Bunda, Dr. Med. dr. Damar Prasmusinto, SpOG (K) memaparkan bahwa ngidam adalah hal wajar bagi ibu hamil. Ngidam biasanya dipicu oleh meningkatnya Peptida Opiod Endogen (POE) di mana terdapat hubungan kuat antara POE dengan asupan makanan.
"Hal ini tentunya perlu dicermati oleh para ibu, karena seringkali mereka kesulitan untuk mengontrol keinginan sehingga cenderung melupakan asupan nutrisi seimbang yang harus dipenuhi," jelas Damar saat ditemui pada Kamis (24/8).
Menurut Riskesdas 2013, angka bayi kecil (<2500 gr) yang dilahirkan di Indonesia mencapai 10,2 persen. Sedangkan bayi lahir pendek (<48 cm) mencapai 20,2 persen. Angka tersebut menandakan bahwa masih banyak ibu hamil yang kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi tersebut tentunya disebabkan oleh pola makan yang tidak bergizi dengan porsi yang belum tentu seimbang sesuai kebutuhan ibu dan si kecil.
Untuk itu, perlu adanya kontrol akan pola konsumsi dan pemahaman tentang nutrisi yang tepat di kala hamil termasuk saat ngidam. "Karena ibu adalah satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi, sehingga jika ibu sehat, si kecil juga sehat,” jelas dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini.
Menurut Damar, ngidam sebenarnya dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Ia mencontohkan seseorang pasti pernah mengalami rasa ingin makan atau minum sesuatu di tempat tertentu dengan sangat hebat. "Itu juga bisa dikatakan ngidam. Tapi karena perbedaan hormon antara laki-laki dan perempuan maka ngidam lebih kuat terjadi pada ibu-ibu hamil," ujar Damar.