Kamis 24 Aug 2017 16:27 WIB

Masyarakat Adat Undang Warga Jakarta Ikut Parade Kain

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Kain tradisional
Foto: Republika/Sri Handayani
Kain tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat adat nusantara mengundang warga DKI Jakarta untuk bergabung dalam Parade dan Bincang Kain Tradisional pada Ahad (27/8) mendatang. Kegiatan itu merupakan upaya untuk melestarikan kan tradisional di Indonesia.

Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Najamuddin menjelaskan kegiatan parade juga merupakan perayaan terhadap 10 tahun Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS).

“Perayaan ini merupakan bagian perlindungan terhadap kain tradisional dan produk kebudayaan,” kata dia dalam konferensi pers Parade dan Bincang Kain Tradisional di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8).

Ia mengatakan Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud dapat memberi perlindungan dari hulu untuk melindungi kain tradisional. Perlindungan dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan Kementerin Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham). Tujuannya, untuk memastikan ketersediaan bahan baku dan hak atas wilayah adat.

Sementara itu, pelestarian kain tradisional juga dapat dilakukan di hilir. Upaya itu melibatkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan kementerian Perindustrian (Kemenperin), Badan Ekonomi Kreatif , kemnterian koperasi dan UKM untuk pengembangan kain tradisional.

Kemendikbud, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), dan Komnas HAM memperingati HIMAS 2017 dengan menggelar Parade Kain Nusantara di arena hari bebas pada Ahad (27/8). Parade dimulai dari Gedung BCA pukul 06.30 WIB hingga Museum Nasional. Peserta diwajibkan mengenakan baik tradisional.

Deputi IV bidang Kebudayaan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Mina Susana Setra menuturkan perayaan HIMAS 2017 juga akan menggelar bincang santai bertema Pengelolaan Kain Tradisional di Museum Nasional. Ia menjelaskan acara tersebut bertujuan mensinergikan program Ditjen Kebudayan dengan melibatkan pemangku kepentingan dalam pengelolaan kain tradisional, seperti, pelaku usaha kain tradisional, kementerian/lembaga/badan negara, sektor swasta, dan komsumen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement