REPUBLIKA.CO.ID, Pantai indah, tingkat kriminal rendah, dan berbagai pesona alam lainnya adalah pemandangan sehari-hari di Tuvalu. Negara kepulauan yang berada di selatan samudera Pasifik itu sangat tepat untuk dijadikan destinasi liburan yang jauh dari keramaian.
Akan tetapi, negara persemakmuran Inggris itu ternyata tidak banyak dikunjungi turis. Bahkan, Tuvalu baru saja dinobatkan menjadi negara yang paling jarang dikunjungi pada 2016 berdasarkan laporan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) seperti dikutip dari Travel and Leisure, Selasa (22/8).
Tercatat hanya dua ribu orang yang mengunjungi Tuvalu pada 2016. Angka itu naik dua kali lipat dibandingkan kunjungan turis pada 2014.
Selain menawarkan pemandangan indah, Tuvalu juga menjadi tempat kajian dampak perubahan iklim. Peningkatan permukaan air laut berdampak besar pada negara itu. PBB bahkan telah memprediksi kemungkinan besar kepulauan itu akan menghilang pada abad ke-21 ini.
Banyak warga lokal Tuvalu yang memilih pindah ke Selandia Baru dan beberapa negara Oseania lainnya. Ini karena mereka khawatir akan kehilangan tempat tinggalnya akibat perubahan iklim. Wisatawan dapat berkunjung ke Tuvalu dengan menggunakan maskapai Air Fiji.