REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi aktris Dian Sastrowardoyo ingin mewariskan ketangguhan pada kedua anaknya, Syailendra dan Isyana, apalagi pada zaman modern sekarang ini penuh dengan tantangan yang harus menghadapinya dengan semangat yang tangguh.
Dalam bincang-bincang bertajuk "Ibu Tangguh 3 Generasi," di Jakarta, Sabtu (19/8), Dian yang didapuk sebagai Duta Ibu Tangguh itu mengatakan bahwa di balik keberhasilannya ada sesosok ibu tangguh yang senantiasa mendidik dan mendorong dirinya menjadi seperti saat ini.
Pemain Cinta dalam film laris "Ada Apa dengan Cinta" itu menceritakan semenjak ibunya menjadi orang tua tunggal, dirinya dididik untuk mampu mandiri dan bekerja keras. Tidak heran bila didikan untuk menjadi tangguh yang diajarkan sang ibu dirasa menjadi bekal penting menghadapi hidup.
"Saya dibesarkan oleh ibu yang 'saklek'. Hidup tidak boleh seenak-enaknya. Mama aku single fighter ngebesarin aku sehingga aku dicetak mama jadi sosok yang tangguh," kata istri Maulana Indraguna Sutowo itu.
Bagi Dian, setiap zaman memiliki tantangan yang berbeda-beda. Begitu pula, setiap generasi akan menghadapi persoalan yang tidak sama sehingga perlu berjuang untuk menjadi setangguh apa nantinya.
Menurut pemilik nama lengkap Dian Paramita Sastrowardoyo itu, ada banyak ibu tangguh dalam setiap generasi ataupun zaman. Meskipun demikian, satu hal yang menjadi karakter mereka adalah konsisten menegakkan aturan bagi kebagikan keluarganya.
Setelah mempunyai dua orang anak, Dian yang terbiasa dididik secara tegas oleh ibunya pun kini menurunkan kebiasaan yang sama. Hal itu untuk mempersiapkan kedua anaknya agar mampu menghadapi kerasnya kehidupan pada masa mendatang dan bisa menjadi orang yang bertanggung jawab.
"Aku khawatir karena hidup mereka yang jauh lebih enak dibanding aku. Bagaimana menghadapi dunia mereka yang keras. Aku 'aware' banget dan mempersiapkan mereka agar tangguh menghadapi itu, jadi aku sekarang menjadi ibu yang lebih disiplin dan tegas, mengajarkan mereka tanggung jawab yang simpel tapi benar dan mengajarkan mereka untuk menghargai hak dan kewajiban orang lain," ujarnya.
Untuk itu, wanita kelahiran Jakarta, 16 Maret 1982, itu pun dalam setahun ke depan rela melepaskan segala tawaran main film karena ingin lebih fokus mendampingi anaknya yang sudah mulai masuk sekolah dasar.