REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar swalayan alias supermarket kerap jadi pilihan karena menyediakan hampir semua kebutuhan. Pelanggan bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbelanja apa saja, mulai dari daging segar, barang elektronik, sampai keperluan kamar mandi.
Meski terkesan lebih murah, pakar konsumen Andrea Woroch mengatakan ada sejumlah produk tertentu yang sebaiknya tidak dibeli di supermarket. Berikut daftar barang yang menurutnya tidak perlu dibeli di supermarket agar konsumen berbelanja lebih hemat, dikutip dari Bristol Post.
- Bumbu dapur
Woroch menyebutkan, kenaikan harga bumbu dapur alias rempah-rempah yang dijual oleh pihak supermarket bisa mencapai 100 persen. Karenanya, dia lebih merekomendasikan konsumen untuk membeli rempah-rempah di toko khusus bahan makanan atau pasar tradisional.
- Baterai
Woroch menggambarkan ini sebagai "dorongan impuls klasik" karena aneka baterai sering diletakkan di dekat kasir agar mudah diangkut pembeli ke keranjang belanja. Padahal, akan jauh lebih hemat jika konsumen membeli baterai langsung dalam jumlah besar untuk segala kebutuhan di rumah.
- Produk kecantikan
Harga produk kecantikan dan produk khusus bayi disebut Woroch meningkat sekitar 30 persen daripada harga normal. Ia menyarankan konsumen untuk mencermati diskon harga atau penawaran pembelian khusus setiap kali akan berbelanja kebutuhan ini di supermarket.
- Buah dan sayuran
Membeli buah atau sayur segar di supermarket memang praktis, tetapi produk yang biasanya dikemas dalam plastik khusus itu membuat Anda menghabiskan uang tiga kali lipat lebih banyak. Biaya itu bisa ditekan secara drastis dengan berbelanja di pasar tradisional yang sekaligus membantu pedagang lokal.
- Daging segar
Menurut Woroch, hal sama seperti pada buah dan sayuran berlaku pula untuk potongan daging segar yang ditimbang di supermarket. Membeli daging di supermarket malah disebutnya bisa menghabiskan biaya 60-300 persen lebih banyak daripada ukuran kiloan di pasar tradisional.