Rabu 16 Aug 2017 02:48 WIB

Susu Steril, UHT, Pasteurisasi, Ini Bedanya

Rep: Friska Yolanda/ Red: Esthi Maharani
Dr Dede R. Adawiyah, Staf Pengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB (berkerudung) dan Ariani Dewi Widodo, dokter spesialis anak sub spesialis gastrologi (pencernaan) menjadi narasumber dalam diskusi
Foto: Friska Yolanda / Republika
Dr Dede R. Adawiyah, Staf Pengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB (berkerudung) dan Ariani Dewi Widodo, dokter spesialis anak sub spesialis gastrologi (pencernaan) menjadi narasumber dalam diskusi "Susu Sebagai Pendamping Makanan Padat" di Jakarta, Senin (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Susu adalah cairan pelengkap nutrisi yang tak dapat dipenuhi oleh olahan makanan biasa. Bentuknya ada yang bubuk, ada pula yang cair. Di pasaran, ditemukan berbagai jenis olahan susu cair.

Ada susu pasteurisasi, susu steril, dan ada pula susu UHT. Apa bedanya?

Staf Pengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian  Bogor (IPB) Dede R Adawiyah mengatakan, tiga jenis susu cair ini sangat populer di pasaran. Perbedaan ketiganya adalah dari suhu pemanasannya. Susu pasteurisasi dipanaskan dengan suhu 60-70 derajat celcius selama sekitar 15 detok. Dalam proses ini, tidak semua bakteri mati, beberapa bakteri pembusuk masih ada.

"Tapi, bakteri patogen yang ditargetkan, mati," katanya dalam diskusi di Jakarta, Senin (14/8).

Karena tidak dipanaskan sengan suhu tinggi dan masih adanya bakteri pembusuk, susu pasteurisasi harus disimpan di dalam lemari pendingin. Selain itu, susu ini harus segera dihabiskan begitu dibuka atau jika suhunya meningkat. Susu steril dipanaskan dalam suhu 100 derajat selama 30 menit. Susu jenis ini biasanya dijual dalam kemasan kaleng.

"Jadi, susu dimasukkan ke dalam kaleng dan disterilkan bersama kalengnya," ujar Dede.

Dalam prosesnya, susu ini diberi tambahan nutrisi (fortifikasi). Tidak seperti susu pasteurisasi, susu steril bisa disimpan di suhu ruang. Seperti namanya, Susu UHT atau ultra high temperature dipanaskan dengan suhu tinggi, yaitu sekitar 135-140 derajat selama 2-4 detik. Khasnya, susu ini Dikemas dengan tetrapack.

Bedanya dengan susu steril, proses sterilisasi susu dan kemasan dilakukan terpisah. "Susunya disterilkan dulu, kemudian kemasan disterilkan juga, setelah itu keduanya disatukan di dalam ruang steril," ujar Dede.

Susu ini dapat bertahan dalam suhu ruang. Namun, begitu dibuka, susu harus segera diminum karena tidak bertahan lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement