Selasa 15 Aug 2017 22:37 WIB

Patung Pendiri Bangsa Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Patung Proklamator Sukarno yang dipasang di depan kampus IPDN, Jakarta, Senin (27/3).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Patung Proklamator Sukarno yang dipasang di depan kampus IPDN, Jakarta, Senin (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kota Padang Panjang memiliki tujuan wisata baru yang bernuansa sejarah. Wakil Ketua DPR Fadli Zon meresmikan "The Founding Fathers", empat buah patung yang merepresentasikan empat tokoh pendiri republik: Tan Malaka, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir.

Keempat patung yang terletak di Rumah Budaya Fadli Zon tersebut menggambarkan keempat pendiri bangsa duduk di atas bangku yang sama dan menunjukkan ekpresi khas masing-masing tokoh.

Fadli menilai istilah "pendiri bangsa" memiliki pengertian yang luas. Menurutnya, kelahiran sebuah negara dibidani oleh para pejuang yang boleh jadi tidak terlibat dalam urusan-urusan teknis saja. Keempat tokoh ini, katanya, menjadi representasi dari pola dan bentuk perjuangan kemerdekaan di Indonesia.

Apalagi tiga dari keempat tokoh tersebut adalah putra Minang. Ia menilai bahwa Tanah Minang memang melahirkan tokoh-tokoh yang punya andil besar bagi kelahiran dan perjalanan bangsa Indonesia.

"Untuk mendekatkan kita pada para pendiri bangsa, sekaligus tentu saja mendekatkan pada narasi sejarah yang melatar belakanginya, patung sengaja dipilih sebagai medium," ujar Fadli saat meresmikan patung Pendiri Bangsa di Padang Panjang, Selasa (15/8).

Fadli mengungkapkan, seluruh pose yang diwujudkan dalam patung tersebut diambil dari adegan nyata. Pose Bung Karno, Hatta, dan Sjahrir misalnya, diambil dari sebuah arsip foto milik IPPHOS. Dalam arsip foto tersebut tampak ketiganya duduk bersama di kursi rotan panjang, di Jakarta pada tahun 1946. Pose Tan Malaka juga diambil dari arsip foto sejarah.

"Meski para pendiri bangsa kita berasal dari berbagai ideologi dan keyakinan, namun dalam gagasan keindonesiaan mereka bisa bersatu dan keluar dari cangkang keyakinannya masing-masing," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement