Jumat 11 Aug 2017 18:17 WIB

Dieng Culture, Bentuk Keberhasilan Komunitas Kelola Wisata

Sesepuh adat memotong rambut gembel seorang anak saat dilangsungkan ritual potong rambut gembel rangkaian dari kegiatan Dieng Culture Festival VIII di Komplek Candi Arjuna, Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad (6/8).
Foto: Antara
Sesepuh adat memotong rambut gembel seorang anak saat dilangsungkan ritual potong rambut gembel rangkaian dari kegiatan Dieng Culture Festival VIII di Komplek Candi Arjuna, Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Lebih dari 150 ribu wisatawan hadir selama tiga hari penyelenggaraan Dieng Culture Festival (DCF) 2017 lalu. Hal ini sekali lagi menandakan kesuksesan acara yang digerakkan oleh komunitas, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa sebagai pemrakarsa.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan DCF ke-8 di tahun 2017 ini menunjukkan satu keberhasilan event yang idenya datang dari komunitas.

"Sifatnya bottom-up, sehingga mereka (komunitas,red) sangat mengerti apa yang jadi kebutuhan dan keinginan dari komunitas. Ini bagian dari ekspresi mereka," ujar Esthy dalam pernyataanya.

Komunitas yang dipimpin oleh Alie Fauzi, dikatakan Esthy, mampu mengemas satu tradisi di masyarakat dengan pertunjukan seni dan keindahan alam, menjadi satu atraksi wisata.

"Penyelenggaraan terkelola dengan baik, mereka berhasil mengemas satu paket rangkaian kegiatan. Ada musik, seni, pameran ekonomi kreatif, termasuk tradisi pemotongan rambut gimbal. Yang dijual kan itu, dikemas dalam paket perjalanan dan bisa dijual," kata Esthy.

Pada penyelenggaraan DCF 2017 wisatawan dan masyarakat memadati lokasi acara di area Candi Arjuna selama tiga hari kegiatan. DCF 2017 menyuguhkan rangkaian penampilan seni dan Jazz Atas Awan. Di hari pertama, penyanyi solo Anji tampil memukau.

Di hari kedua giliran Katon Bagaskara yang tampil menghibur dengan berbagai lagu-lagu terbaiknya. Malam kedua DCF 2017 semakin sempurna dengan pelepasan lebih dari 3.000 lampion yang diterbangkan secara bersamaan.

Hari ketiga, di acara puncak, dilakukan acara puncak ritual pemotongan rambut anak gimbal. Ada sembilan anak yang mengikuti ritual pemotongan di tahun ini. Mereka mengikuti proses ritual mulai kirab, jamasan hingga pemotongan.  

Uniknya, beragam permintaan unik diajukan para anak sebagai syarat untuk mau dipotong rambutnya. Solehah misalnya, anak berusia 6,5 tahun asal Banjarnegara. Ia meminta sepeda berwarna ungu dan satu "buku listrik".

Atau Nur Aminatu, anak berusia 6,5 tahun yang mengajukan syarat jajan di warung tetangga serta satu "buku listrik".

Alie Fauzi, Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, mengaku awalnya bingung dengan permintaan "buku listrik" yang diajukan anak-anak. Namun setelah ditelusuri, diketahui "buku listrik" yang dimaksud adalah tablet yang diminta para anak untuk belajar.

Beragam permintaan lainnya seperti burung love bird, boneka beruang besar, salak pondoh, dua ekor sapi, dicukur di salon Om Ujang, satu potong ayam goreng cepat saji bagian paha, dan lainnya. Tak sedikit masyarakat dan wisatawan yang tertawa mendengar ragam permintaan dari anak-anak tersebut.

"Acara ini terpromosikan dengan baik dan sudah dilakukan. Baik secara online, buktinya banyak sekali anak muda yang datang ke acara ini. Satu hal yang perlu diapresiasi," ujar Esthy.  

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan acara ini sangat menarik dengan latar sejarahnya yang kuat. Ia berharap anak-anak yang mengikuti ritual pemotongan rambut gimbal dapat menjadi anak yang baik, soleh dan tercapai cita-citanya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada kementerian pariwisata yang telah banyak membantu selama ini," kata dia.  

Ia berharap penyelenggaraan serupa di tahun depan semakin baik.

"Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran kawan-kawan (wisatawan,red) semua di sini. Sangat menyenangkan untuk kami," kata Ganjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement