REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang roti merupakan makanan harian favorit pengganti nasi. Dengan kadar karbonhidrat yang tak kalah tinggi dan pilihan rasa yang beragam, makanan yang satu ini punya tempat tersendiri di masyarakat.
Tak heran bila roti menjadi bagian dari warisan kuliner di Indonesia. Di beberapa tempat di Indonesia, dengan mudah ditemukan roti yang sudah turun temurun dikelola. Salah satunya di Semarang. Di sana, Anda bisa bernostalgia dengan suasana tahun 1930-an di Toko Oen. Toko yang telah 81 tahun berdiri hingga 2017 ini menyajikan ragam roti, kue, hingga eskrim 'jadul'.
Anda bisa menemukan roti tradisional khas Semarang yang kini semakin langka, salah satunya adalah roti gandjel rel.
Menurut Tita, seorang pekerja Toko Oen yang ditemui saat acara festival kuliner Nusantara Kampoeng Legenda di Mal Ciputra Jakarta Barat, mengatakan roti ini tidak menggunakan bahan kimia apapun untuk roti olahannya, bahkan dalam mengembangkan roti dan kuenya. "Toko Oen ini sudah generasi ke empat dan dari dulu tidak pernah menggunakan bahan pengawet apapun," ujarnya.
Tidak hanya es krim, Toko Oen juga menyajikan berbagai menu makanan. Anda dapat menemukan steak dan huzarensla (salad ala Belanda) di tempat ini.
Hal ini wajar mengingat Toko Oen dahulu adalah tempat makan orang-orang Belanda. Meski demikian, juga tersedia masakan Indonesia yang tak kalah disukai pengunjung, seperti masakan sate ayam dan nasi goreng spesial.
"Roti telur juga paling favorit di sini," ucapnya. Harga yang ditawarkan sangat bervariasi mulai Rp 7.500 hingga Rp 15 ribu untuk menu roti. Sedangkan kue kering dibanderol dari Rp 25 ribu hingga Rp 105 ribu per boks. Toko Oen berlokasi di Jalan Pemuda 52, Semarang.
Hingga 20 Agustus 2017, Toko Oen mengisi festival kuliner Nusantara yang digelar Mal Ciputra Jakarta. Pengunjung tak perlu jauh ke Semarang untuk bisa menikmati beragam menu khas Toko Oen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
