REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Lampung dengan dukungan Kementerian Pariwisata kembali menggelar "Lampung Krakatau Festival (LKF) 2017". Festival yang memasuki penyelenggaraan ke-27 ini akan berlangsung pada 25 hingga 26 Agustus 2017 dengan mengangkat tema "The Glory of Lampung Crown".
Penyelenggaraan festival ini sebagai sarana efektif dalam mempromosikan dan meningkatkan wisatawan ke Provinsi Lampung.
Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengatakan, pariwisata merupakan satu dari tiga sektor unggulan Provinsi Lampung selain pertanian dan industri. Provinsi Lampung berkomitmen membangun pariwisata untuk menjadi destinasi wisata nasional.
"Atas dukungan Menteri (Pariwisata), pariwisata akan cepat memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat dengan meningkatkan tingkat kunjungan baik wisatawan asing maupun domestik," ujar M. Ridho Ficardo dalam launching "Lampung Krakatau Festival 2017", Senin (7/8) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta.
Selain menyelenggarakan festival, dalam mendukung sektor pariwisata, Pemprov Lampung juga menitikberatkan pada pengembangan dan perbaikan infratruktur. Diantaranya peningkatakan Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional serta pembangunan Dermaga 7 VIP Pelabuhan Bakauheni dan jalan tol Trans Sumatera yang direncanakan rampung pada 2018.
"Tol Trans Sumatera yang menjadi bagian Lampung memiliki jarak 250 kilometer, dari Bakauheni sampai Mesuji. Disambung dengan dermaga eksekutif sehingga nantinya konektivitas tidak akan jadi masalah," kata dia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan Lampung Krakatau Festival 2017. Menurutnya Pemerintah Provinsi Lampung memiliki komitmen yang tinggi terhadap pariwisata. Hal ini dikatakannya penting untuk mengembangkan pariwisata di satu daerah.
"Satu syarat sudah dilakukan adalah CEO Comitment dalam hal ini kepala daerah. Ketika pariwisata sudah ditetapkan sebagai sektor utama, maka alokasi sumber daya harus kuat," kata Arief Yahya.
Penyelenggaraan Lampung Krakatau Festival (LKF) 2017 dikatakan Arief Yahya sangat tepat untuk memperkuat posisi Lampung sebagai destinasi wisata unggulan di ujung Pulau Jawa dan Sumatera.
"Nama Krakatau sendiri sudah dikenal ke seluruh dunia dengan peristiwa meletusnya gunung berapi terdahsyat di dunia itu," ujar Arief Yahya.
LKF 2017 akan dimeriahkan dengan tiga kegiatan utama, yaitu Pesona Kemilau Sang Bumi Ruwa Jurai pada 25-27 Agustus 2017. Kegiatan ini berupa rangkaian kegiatan Opening Ceremony LKF 2017, Expo Kepariwisataan, Kuliner Lampung, Penampilan Seni Budaya, Pameran Foto Lampung Tempo Dulu adn Kini serta aneka permainan anak tradisional nusantara.
Kedua adalah Tour Krakatau yang akan dilangsungkan pada 25 hingga 26 Agustus 2017. Tour ini merupakan perjalanan wisata bersejarah untuk mengenang meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 26 Agustus 1883. Tour dimulai dari Kalianda kemudian singgah di Pulau Sebesi (pulau berpenduduk terdekat dengan Krakatau) selanjutnya ke Kepulauan Gunung Krakatau.
Ketiga adalah Lampung Culture and Tapis Carnival pada 26 Agustus 2017. Kegiatan ini menampilkan keragaman budaya daerah dalam bentuk parade budaya Lampung dan nusantara. Melalui event ini ditampilkan kemegahan dan kekayaan adat budaua Lampung.
"Festival ini sudah berlangsung lebih dari 20 tahun. Ini festival tua dengan akar sejarah yang kuat. Mudah-mudahan Lampung Krakatau Festival bisa menjadi ikon pariwisata nasional," ujar Ridho.