Sabtu 05 Aug 2017 07:34 WIB

Jazz di Atas Awan 'Hangatkan' Pengunjung Dieng Culture 2017

Sejumlah warga menerbangkan balon tradisional pada rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) V di pelataran candi Arjuna kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, tahun lalu.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah warga menerbangkan balon tradisional pada rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) V di pelataran candi Arjuna kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANJARNEGARA -- Ajang tahunan Dieng Culture Festival (DCF) 2017 resmi digelar, Jumat (4/8). Ribuan wisatawan dipastikan menghadiri seluruh rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari hingga Ahad (6/8).

Dieng Culture Festival 2017 resmi dibuka oleh Bupati Banjarnegara Budi Sarwono, setelah sebelumnya dimulai dengan penampilan grup rebana yang menyanyikan lagu-lagu keagamaan dan pembacaan ayat suci Alquran.

Budi Sarwono dalam sambutannya mengatakan, Dieng Culture Festival adalah acara tahunan yang selalu mendatangkan banyak wisatawan. Sehingga dapat memberikan efek positif langsung bagi masyarakat.

Ia mengatakan, dalam tiga hari pelaksanaan akan terdapat berbagai rangkaian acara. Mulai dari panggung Jazz di Atas Awan, Festival Caping dan Ritual Anak Gimbal sebagai acara puncak yang akan berlangsung pada Ahad (6/8) pagi di area Candi Arjuna.

Dalam panggung Jazz di Atas Awan yang berlangsung Jumat (4/8) malam, hadir sejumlah pengisi acara diantaranya penyanyi solo Dino Alshan serta mantan vokalis Drive, Anji.

Sejumlah hits Anji dibawakan dengan lantunan jazz. Alhasil koor dari lautan pengunjung Jazz di Atas Awan tercipta, menghangatkan dataran tinggi Dieng yang terpantau mencapai suhu 12 derajat celcius tadi malam.

Selain Anji, Jazz di Atas Awan juga menghadirkan Youniverse, Interstellar Space, dan Bless Project.

Pada Sabtu (5/8), rangkaian acara Dieng Culture Festival 2017 akan dimulai sejak dini hari. Dimana wisatawan diajak untuk berburu momen matahari terbit di berbagai lokasi dataran tinggi Dieng, seperti SIkunir, Pangonan dan Sekuter.

Setelah itu wisatawan juga akan diajak menikmati keindahan Kawah Sikidang, Telaga Warna dan Candi Arjuna.

Pada siang hari, pengunjung yang memadati hotel, home stay bahkan ada yang membangun tenda di sekitar kawasan, akan disuguhkan ragam pertunjukan seni tradisional dan Festival Caping Gunung.

Di malam hari, Sendratari Anak Gembel, Festival Lampion, Pertunjukan Musik Akustik dan Festival Kembang Api akan memanjakan wisatawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya mengapresiasi digelarnya kembali Dieng Culture Festival (DCF) 2017. Menurutnya hal ini sebagai bentuk dari aplikasi kolaborasi pentahelix, dimana Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Kulon sebagai komunitas, berhasil menginisiasi sebuah acara yang terbukti efektif menarik wisatawan.

Menpar sebelumnya juga telah menetapkan Dieng sebagai satu dari empat kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selain Borobudur, Sangiran dan Karimunjawa. 

"Nantinya di Dieng kita akan renovasi bandara di Purbalingga," ujar Arief Yahya.

Dengan penambahan akses tersebut Arief Yahya optimistis sektor pariwisata akan meningkat pesat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement