Jumat 04 Aug 2017 07:20 WIB

Pesisir Ujung Tamiang akan Dijadikan Kawasan Ekowisata

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Konservasi tuntong.
Foto: pertamina ep
Konservasi tuntong.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH TAMIANG - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field berencana mengembangkan wilayah pesisir pantai Ujung Tamiang sebagai area ekowisata selain konservasi Tuntong Laut, jenis kura-kura yang merupakan satwa asli Aceh Tamiang yang nyaris punah.

Field Manager PEP (Pertamina Eksplorasi dan Produksi) Rantau Field, Richard Muthalib mengatakan, pihaknya akan melanjutkan kerja sama yang telah terjalin dengan Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia sejak 2013 lalu untuk kegiatan ekowisata dan konservasi tersebut.
 
"Selama ini kami bersama Yayasan Satu Cita melakukan konservasi Tuntong di pesisir ini karena berdekatan dengan wilayah operasi Pertamina EP dan kami lihat ada potensi dikembangkan menjadi ekowisata, semoga bisa terealisasi di tahun 2018," ujarnya, di Ujung Tamiang, Aceh.
 
Menurutnya, kondisi Tuntong saat ini memprihatinkan, bahkan nyaris punah akibat perburuan masyarakat terhadap telur dan indukan Tuntong pada tahun 1980-an hingga 2000-an.
 
Berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN), Tuntong Laut berada di urutan ke-25 dari 327 spesies di dunia yang termasuk kategori hampir punah.
 
Karenanya, sejak 5 tahun lalu, kegiatan konservasi Tuntong dilakukan mulai dari pemantauan dan penetasan telur, pembesaran dan pelepasan tukik (anak Tuntong), sosialisasi pelestarian satwa liar, pemantauan populasi hingga penelitian genetika.
 
"Untuk kegiatan ini, dana yang digulirkan Pertamina EP rata-rata Rp 150 juta sampai Rp 200 juta per tahun," ungkapnya.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement