Rabu 02 Aug 2017 10:42 WIB

Kesalahpahaman tentang Generasi Millenial

Rep: reja irfa widodo/ Red: Esthi Maharani
Generasi millenial
Foto:
Generasi millenial

1. Kami tidak malas, tapi bekerja dengan lebih cerdas

Generasi Millenial dianggap memiliki reputasi yang buruk di dunia kerja dan kerap dinilai malas. ''Bukan seperti itu, kami tidak malas, tapi kami cenderung untuk bekerja dengan orientasi hasil,'' tutur Alyssa. Generasi-generasi sebelumya memiliki tingkat ekonomi yang stabil. Mereka biasanya masuk ke sebuah perusahaan dan berniat untuk meniti karier di perusahaan tersebut. Namun, perubahan teknologi ternyata juga mengubah kecenderungan di angkatan kerja. Generasi Millenial hanya ingin segera melihat hasil kerja mereka dan tidak mau terjebak dalam rutinitas pekerjaan.

Berkat determinasi teknologi informasi, khususnya internet, para Generasi Millenial dapat melihat kehidupan orang lain. Mereka melihat, tanpa kerja yang begitu keras, ternyata seseorang dapat menghasilkan uang. Hal itu tentu mempengaruhi ambisi dan cita-cita seseorang di dalam dunia kerja. Buat Generasi Millenial, bayaran gaji bukan segalanya. Mereka ingin pekerjaan yang membuat mereka senang.

''Kami memang tidak mengerjakan sejumlah tahap dalam pekerjaan. Itu bukan karena kami malas, tapi karena kami pikir, itu cara yang lebih baik. Kami ingin hasil yang lebih bagus, dan kami selalu berkata, 'Ada cara lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dan terkadang cara itu jauh lebih baik,'' kata Alyssa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement