REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perhelatan mode Sleman Fashion Festival (SFF) 2017 siap digelar untuk ketiga kalinya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman yang berkolaborasi dengan Pokja Fashion KADIN Indonesia.
Ketua Fashion KADIN Indonesia Luwi Saluadji menginformasikan, SFF 2017 akan menghadirkan beragam seminar dan workshop tentang dunia fashion dan aspek penunjangnya. Para pakar berbagai bidang akan menjadi pemateri dalam rangkaian seminar yang berlangsung dari 7 Agustus sampai 10 Agustus 2017.
"Acara dilanjutkan dengan fashion show pada 12 dan 13 Agustus 2017 bertempat di Lapangan Brahma, Candi Prambanan, menampilkan kreasi putra-putri daerah Sleman dan sekitarnya," kata Luwi saat dihubungi Republika, Senin (31/7).
Ia mengatakan, SFF 2017 yang didukung oleh Prambanan Music, Art, and Culinary Festival dapat diikuti oleh masyarakat luas maupun pelaku fashion. Rangkaian workshop SFF 2017 disebutnya berfokus pada topik utama tentang pewarnaan alam dan pengembangannya memanfaatkan teknologi terkini.
Subtema yang akan dibahas antara lain pengembangan alat dan teknologi dalam pewarnaan alam, peningkatan desain tekstil tradisional, dan pengolahan kain tradisional dengan pewarnaan alam menjadi busana. Pembicara berasal dari berbagai kalangan seperti Pemda Sleman, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), hingga Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Para pecinta mode juga bisa menjajal kreativitas dengan mengikuti berbagai kompetisi seperti lomba kreasi tas, busana karnaval, busana kasual, hingga lomba fotografi. Luwi menjelaskan, selain acara utama di Candi Prambanan, seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan tersebar di seantero Sleman.
"Ada yang dihelat di Rumah Dinas Bupati Sleman, Omah Kecebong Kentingan, Jogja City Mall, dan beberapa tempat lain. Sengaja digelar di banyak wilayah agar acara ini semakin terdengar gaungnya," ujar Luwi.