Ahad 30 Jul 2017 11:20 WIB

Beras Seperti Ini yang Perlu Dihindari

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja mengangkut beras dari gudang.
Foto: Antara
Pekerja mengangkut beras dari gudang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini masih ramai pembahasan soal beras di masyarakat. Banyak komentar positif juga negatif dari dugaan penjualan beras medium dengan harga premium. Tapi apakah masyarakat sebenarnya tahu apa beda beras premium dan medium? Apakah rasanya juga berbeda?

Menurt Chef Gregory GN Art, beras premium dan medium memang masyarakat belum tahu secara utuh. Tapi ini mudah untuk dibedakan. Kalau premium pada dasarnya dia dalam pelepasan kulit ari sudah benar-benar bersih sehingga warnanya cerah dan berasnya pun setiap bulirnya sempurna tidak ada yang pecah. Beda dengan medium yang masih dda sisa kulit gabah dan bulir beras yang pecah.

Untuk rasa karena premium sudah bersih maka beras premium dipastikan tidak mungkin apek. Walau bentuk menipu tapi rasa tak pernah bohong. "Dari proses pemasakan juga akan terlihat keaslian beras tersebut," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad (30/7).

Untuk kesehatan mau premium atau medium tidak ada kendala apa-apa. Mungkin hanya rasa saja yang beda. Yang perlu dihindari itu beras dari pedagang nakal yang mencampurkan bahan kimia dalam beras agar terlihat premium.

Misalnya warnanya berlebihan, kalau beras premium itu putih cerah, dan agak ada transparan bukan putih kurang bersih mengarah ke beras ketan. Kalau putih seperti itu mungkin bisa dipastikan ada pewarna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement