REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Henry Cavill telah meningkatkan pengeluaran anggaran Warner Bros. Pasalnya, demi pengambilan gambar ulang Justice League yang berjalan cukup lama, Cavill terbentur dengan pengarapan film Mission: Impossible terbaru.
Jadwal pengambilan gambar ulang telah berjalan lebih lama dari yang direncanakan. Dengan kondisi tersebut biaya pengarapan pun semakin membengkak, apalagi dibenturkan dengan perhelatan ComicCon di Los Angeles. Ben Affleck, Gal Gadot, Ezra Miller, Ray Fisher dan Cavill telah memantul bolak-balik dari panggung di Los Angeles ke lokasi di London.
Masalahnya baru dengan melarnya jadwal pengambilan gambar terjadi pada bentrok projek berikutnya Cavill. Bintang superhero itu merapat dalam film keenam waralaba Mission: Impossible.
Dalam proyek Paramount itu, Cavill mesti berpenampilan dengan menumbuhkan kumis dan jenggot. Namun, penampilan Superman justru bersih dari bulu-bulu muka.
Setelah mengetahui komitmen pengambilan gambar ulang Justice League, distributor Paramount melarang Cavill mencukur kumis yang dia tanam untuk film mata-mata tersebut. Untuk mengatasi pertentangan itu, Warner Bros memutuskan mengeluarkan kocek kembali untuk merekayasanya.
Kumis dan jenggot yang tampak di muka Cavill akan dihapus secara digital ketika pasca produksi. Dengan biaya lebih itu Warner Bros dapat menampilkan muka bersih Superman. Meski kabar tersebut ramai diperbincangkan, perwakilan Warner Bros dan Paramount Pictures menolak berkomentar mengenai masalah ini, dikutip dari The Wrap, Selasa (25/7).
Produksi Justice League mengalami pergolakan pada awal musim panas karena keluarnya sutradara Zach Synder yang mengejutkan, menyusul kematian putrinya. Sutradara Avengers Joss Whedon telah melangkah untuk membawa film melintasi garis finis.
Snyder dan Whedon telah bekerja sama selama lebih dari sebulan menggarap naskah sebelum hengkangnha sutradara sebelumnya. Kolaborasi ini berfungsi sebagai pintu masuk Whedon ke dunia semesta milik DC sebelum dia menandatangani untuk mengarahkan film Batgirl.
Ikuti Whatsapp Channel Republika