Sabtu 22 Jul 2017 19:20 WIB

Kekuatan Wisata Religi Pulau Penyengat akan Diperkuat

Warga berjalan di areal kompleks Makam Raja Abdurrahman di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Rabu (24/2)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Warga berjalan di areal kompleks Makam Raja Abdurrahman di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Rabu (24/2)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Bicara tentang destinasi wisata di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau tidak bisa lepas dari Pulau Penyengat. Pulau seluas 2 kilometer per segi ini memiliki kekuatan lokal yang kuat, khususnya budaya Melayu.

Di pulau ini pernah berdiri pusat pemerintahan Kerajaan Riau. Bahkan jauh sebelumnya, pulau ini dijadikan sebagai tempat pertahanan Raja Kecil melawan Tengku Sulaiman juga perang melawan Belanda.

Pada tahun 1900, pulau ini menjadi pusat kerajaan Riau-Lingga. Maka tak heran bila di pulau ini banyak terdapat bangunan bersejarah yang masih berdiri, temasuk makam raja-raja.

Wali Kota Tanjung Pinang Lis Darmansyah mengatakan, berdasarkan kekuatan sejarah tersebut, ke depannya Pulau Penyengat akan dikemas dengan konsep wisata religi yang di dalamnya terdapat unsur wisata ziarah.

"Kalau ditanya Pulau Penyengat, objek wisata apa yang akan dikembangkan tentunya adalah peninggalan sejarah yang menjadi salah satu pusat kebudayaan Melayu. Karena Melayu identik dengan Islam, maka tentunya termasuk religi yang ada di dalamnya," ujar Lis Darmansyah.

Hal ini tentunya akan lebih berpotensi jika mengembangkan konsep wisata religi. Terlebih keturunan Melayu banyak tersebar luas. Tidak hanya di Indonesia, namun ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Wali Kota menambahkan, tidak heran jika di setiap pekannya selalu ada wisatawan mancanegara dari ketiga negara tersebut datang ke Pulau Penyengat.

"Ketika mereka memiliki kedekatan secara kultur, tentu mereka akan tertarik. Tidak hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga silaturahmi terhadap leluhur mereka yang juga berasal dari sini (Pulau Penyengat,red)," kata dia.

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata sebelumnya telah menetapkan Kepulauan Riau sebagai salah satu kantong pendulang wisatawan mancanegara. Dengan kedekatan jarak ditambah budaya, maka Kepulauan Riau, dalam hal ini Kota Tanjung Pinang dan Pulau Penyengat memiliki potensi besar.

Dukungan pada penyelenggaraan Festival Pulau Penyengat 2017 yang berlangsung Sabtu (22/7) hingga Senin (24/7) mendatang adalah sebagai salah satu cara untuk semakin memperkenalkan Pulau Penyengat sehingga dapat menarik lebih minat wisatawan.

"Wisatawan mancanegara sendiri untuk Kepri (Kepulauan Riau,red) ditargetkan sebesar 2,2 juta wisman di tahun ini," ujar Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata, Raseno Arya dalam pernyataanya, Sabtu (22/7).

Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya menegaskan Festival Pulau Penyengat diharapkan dapat mengangkat pariwisata Kepulauan Riau, khususnya potensi destinasi wisata alam dan budaya setempat. Selain itu juga memperkenalkan Pulau Penyengat sebagai pusat sejarah dan budaya Melayu.

"Letaknya yang strategis, berbatasan dengan Malaysia dan Singapura menjadi keuntungan tersendiri. Eventnya? Atraksinya? Aksesnya? Semua harus digarap secara serius. Kalau Tanjung Pinang serius, komitmen, pariwisata pasti cepat tumbuh," kata Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement